Hukumviral

Ini Dia Wanita Pemberani yang Sempat Memohon ke Pengeroyok TNI di Bukittinggi

×

Ini Dia Wanita Pemberani yang Sempat Memohon ke Pengeroyok TNI di Bukittinggi

Sebarkan artikel ini
tni
Sri Harlina bersama Kakumdan I Bukit Barisan Kol Chk. Destrio Irvano SH dan Dandim 0304 Agam, Letkol. Arh.Yosip Brozti Dadi bertemu di ruang kerja Dandim 0304 Agam, Selasa (3/11). YURSIL.

BUKITTINGGI, Hantaran.co–Salah seorang saksi mata pengeroyokan anggota Intel Kodim, mendapat apresiasi dari Kakumdan I Bukit Barisan Kol Chk. Destrio Irvano SH dan Dandim 0304 Agam, Letkol. Arh.Yosip Brozti Dadi, SE. Tak hanya melihat kejadian, wanita bernama Sri Harlina (57) warga Jambu Air Kabupaten Agam ini ikut menghadang pengendara moge yang menganiaya anggota TNI.

Bahkan Sri Harlina juga sempat memohon kepada pengendara Moge untuk menghentikan aksi biadab itu. Keberaian Sri terekam jelas di video yang viral dan dari rekaman CCTV.

Sri Herlina tidak menyangka, dia akan mendapat apresiasi dari TNI atas tindakan heroik menghentikan pengeroyokan yang dilakukan oleh rombongan Motor Gede (Moge) Harley Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter terhadap dua orang anggota TNI, Jumat (30/10) sore.

Aksinya, mencoba menghentikan penganiayaan tersebut terekam CCTV di TKP yang kemudian diunggah ke media sosial dan menjadi viral. Sambil menangis dan melipat kedua tangan di dada. dia meminta agar tindak kekerasan itu dihentikan. Yang kemudian pelaku pengeroyokan berlalu melanjutkan perjalanan.

Menurut Sri, pada saat kejadian dia berada di atas angkutan umum yang disopiri suaminya. Melihat tindakan pengeroyokan itu, dia meminta suaminya menghentikan mobil.

“Saya turun dari mobil, dan mendekati mereka. Kemudian saya bilang, sayang pak, sayang pak, mohon dihentikan pak. Memang ada didengar oleh pelaku yang kemudian keluar dari toko tempat terjadi penganiayaan,” kata Sri dihadapan Kakumdan I Bukit Barisan Kol Chk. Destrio Irvano dan Dandim 0304 Agam, Letkol. Arh.Yosip Brozti Dadi di ruang kerja Dandim 0304 Agam, Selasa (3/11).

Sri menghentikan kekerasan itu adalah atas dasar kemanusiaan dan rasa empati terhadap korban penganiayaan.

“Saya tidak kenal dengan korban. Dan saya tidak tahu jika korban adalah anggota TNI. Sudah dilerai oleh Polisi tapi pelaku masih tetap menganiaya korban,” ucapnya.

Kakumdan I Bukit Barisan Kol Chk. Destrio Irvano memberikan apresiasi, atas keberanian Sri Harlina untuk menghentikan tindak kekerasan.

“Tidak semua orang berani mencoba menghentikan pengeroyokan itu. Tidak hanya Dandim saja, Kapolres Bukittinggi juga ikut salut atas keberanian ibu Sri,” kata Destrio Irvano.

Sementara itu, Dandim 0304 Agam Letkol. Arh.Yosip Brozti Dadi mengatakan, tindakan berani Sri Harlina menghentikan penganiayaan itu patut diapresiasi.

“Tindakan ibu Sri melerai sehingga terhenti penganiayaan. Akibatnya, anggota saya tidak mengalami cidera lebih parah lagi,” kata Dandim.

(Yusril/Hanataran.co).