PeristiwaSumbar

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Galodo di Kabupaten Agam, Ini Datanya

×

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Galodo di Kabupaten Agam, Ini Datanya

Sebarkan artikel ini
18 meninggal galodo agam
Sejumlah petugas dari PMI Sumbar dan warga membantu membersihkan sisa-sisa longsor dan pencarian korban hilang saat banjir bandang atau galodo di Kabupaten Agam

BUKITTINGGI, hantaran.co – Rimah Sakit Achmad Muchtar (RSAM) Bukittinggi menerima sebanyak 18 orang korban meninggal dan 20 orang luka luka akibat banjir bandang atau lahar dingin Gunung Marapi.

Data korban jiwa yang tercatat di RSAM Bukittinggi hingga Minggu (12/5) siang antara lain, Adek Hendra (40), laki-laki beralamat di Bukik Batabuah Kabupaten Agam, Adila (57), perempuan, beralamat di Payakumbuh, Resfanel (65), perempuan, beralamat di Simpang Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Suryani (52), perempuan beralamat di Galuang Kab. Agam.

Kemudian, Maryam M. Akbar (8 ), perempuan di Simpang Bukik, Kabupaten Agam, Syaukani Sani (65), laki-laki beralamat di Kapalo Koto Kabupaten Agam, Warni Bahar (64) perempuan beralamat di Simpang Bukik Batabuah Kabupaten Agam, Shanum (1,5) perempuan, beralamat di Simpang Bukik Batabuah Kabupaten Agam.

Selanjutnya, Efnıza Zainal (60), perempuan beralamat di Sungai Pua Kabupaten Agam, Mimi Mariani (67), perempuan beralamat di Galuang Kabupaten Agam, Anjeli (15) perempuan beralamat di Simpang Bukik Jorong Kubang 2 Kabupaten Agam. Hilia Azizah (4), perempuan beralamat di Simpang Bukik Batabuah Kabupaten Agam.

Lalu, Naila Rusyda (19) perempuan beralamat di Kapalo Koto, Kabupaten Agam, Ujang/Jangguik (73), laki-laki beralamat di Sungai Pua Kab. Agam, Nelda (65) perempuan beralamat di Sungai Pua, Kabapaten Agam, Zazkia Atahira (16) perempuan beralamat di Sungai Pua, Kabupaten Agam.  Nurjanah (78) perempuan beralamat di Sungai Pua, Kabupaten Agam dan Daniar (85) perempuan, beralamat di Sungai Pua Kapalo Koto, Kabupaten Agam

Direktur RSAM Bukittinggi, drg. Busril mengatakan, korban jiwa yang diterima RSAM Bukittinggi hingga saat ini mencapai 18 orang. Untuk pembersihan dan mengkafani jenazah dilakukan di rumah sakit. Sebab, rumah korban sudah tidak ada ataupun sudah rusak berat.

“Sesuai arahan Gubernur Sumbar, bahwa semua pasien harus ditangani dengan baik oleh RSAM. Satu pasien harus kami rujukan ke Rumah Sakit M. Jamil di Padang,” kata Busril.(*).

(Yursil/Hantaran.co)