PADANG, hantaran.co – Keahlian operator teknologi aerial survey atau pemetaan udara menggunakan drone masih tergolong langka. Ini hanya diajarkan dalam beberapa jurusan SMK yang relevan seperti Geomatika dan Teknik Survey Pemetaan/Pengukuran. Oleh karena itu, keberadaan Sekolah Vokasi di tingkat SMK memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan industri di bidang geospasial ini.
Berangkat dari kondisi ini Dosen Sekolah Vokasi dari Universitas Negeri Padang (UNP), Program Studi (Prodi) D4 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis, yaitu Dedy Fitriawan, M.Si., dan Dian Adhetya Arif, M.Sc, mencoba memberikan solusi untuk siswa SMK Jurusan Geomatika Sumatera Barat (Sumbar.
Dikatakan Dedy Fitriawan, dalam dunia industri modern, SMK memiliki peran yang sangat penting dalam mempersiapkan calon lulusan untuk menjadi tenaga kerja yang siap berkontribusi. SMK lebih fokus pada kurikulum berorientasi praktikum di laboratorium dan praktikum lapangan serta berusaha membangun kerja sama yang kuat dengan dunia usaha dan industri (DUDIKA). Salah satu aspek kunci dalam hal ini adalah kemampuan dalam penginderaan jauh dan sistem informasi geografis.
Namun, di Sumbar katanya, keahlian operator teknologi aerial survey atau pemetaan udara menggunakan drone masih tergolong langka. Ini hanya diajarkan dalam beberapa jurusan SMK yang relevan seperti Geomatika dan Teknik Survey Pemetaan/Pengukuran. “Oleh karena itu, keberadaan Sekolah Vokasi di tingkat SMK memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan industri di bidang geospasial,” ujarnya kepada Haluan Kamis (28/9) di Padang.
Untuk mengatasi kekurangan ini, pengabdian masyarakat dilaksanakan dalam skema kerja sama perguruan tinggi vokasi dan SMK dengan konteks program SMK Binaan. “Tujuannya adalah untuk menguatkan kompetensi teknis para guru dan siswa di SMK 1 Bukittinggi dalam memanfaatkan teknologi pemetaan udara menggunakan drone. Dengan demikian, pengabdian ini memberikan manfaat berupa peningkatan pengetahuan guru dan pengembangan keterampilan siswa,” ungkapnya.
Ditambahkan Dian Adhetya Arif, guru di SMK 1 Bukittinggi telah diberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang teknologi pemetaan udara menggunakan drone, sehingga mereka dapat menjadi sumber daya yang kompeten dalam mengajar dan membimbing siswa dalam menggunakan drone untuk tujuan pemetaan.
“Sementara itu, siswa SMK memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam operasi drone dan pembuatan foto udara untuk pemetaan, yang akan meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja dan mempersiapkan mereka untuk bekerja dalam industri geospasial yang berkembang pesat,” katanya.
Untuk metode pengabdian kata Dian, melibatkan tiga tahap utama, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan mencakup uji pretest, pelatihan tentang pembuatan media foto udara melalui pemotretan drone, dan uji posttest. “Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan guru setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh tim pengabdian,” ujarnya.
Melalui inisiatif ini, SMK di Sumbar, khususnya SMK 1 Bukittinggi, memainkan peran penting dalam memastikan bahwa calon lulusan mereka memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan industri, terutama dalam bidang informasi geospasial. Dengan demikian, mereka berkontribusi secara nyata dalam mengisi kesenjangan kompetensi dalam industri geospasial di daerah mereka.
“Dengan semangat kolaborasi dan keseriusan dalam menghadapi perubahan teknologi, para guru dan siswa SMK Jurusan Geomatika Sumatera Barat telah berhasil menunjukkan bahwa masa depan industri geospasial berada dalam genggaman mereka,” katanya. (h/rel/isr)
Komentar