JAKARTA, hantaran.co – Video call WhatsApp semakin banyak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan pemerasan melalui VCS (Video Call Seks). Pelaku menjebak korbannya agar terlibat VCS dengan dirinya, kemudian berujung kepada pemerasan sejumlah uang demi kepentingan pribadinya.
Baru-baru ini, Anggota DPR RI Komisi X Lisda Hendrajoni mendapatkan telepon misterius dari nomor yang tak dikenal. Lisda menyebut, modus ini dijalankan oleh pelaku dengan cara melakukan panggilan video call WhatsApp terhadap calon korbannya. Dan saat panggilan video tersebut diangkat oleh korban, pelaku langsung memperlihatkan alat kelaminnya dengan kondisi wajah korban juga tertera di layar video tersebut. Selanjutnya, momen tersebut bakal dimanfaatkan oleh pelaku dengan menggunakan fitur tangkapan layar (Screenshoot), seolah-olah pelaku sedang melakukan video call WhatsApp tak senonoh dengan korban. Tak berhenti sampai disitu, pelaku juga akan kembali menghubungi korban dan mengancam akan menyebarkan tangkapan layar tersebut, jika tidak diberikan sejumlah uang.
“Untung kita udah tahu modus ini. Pas diangkat kamera yang ada di ponsel kita jangan diarahkan dulu ke wajah, ya. Jadi, kita ingatkan untuk dunsanak yang lain, hati-hati dan jangan angkat video call WhatsApp dari orang-orang tak dikenal,” ujar Lisda saat memperlihatkan nomor video call WhatsApp dari orang tak dikenal, Selasa (14/5).
Menurut Lisda, modus seperti itu tidak hanya menyasar kalangan masyarakat biasa, namun pejabat publik tak luput dari teror tersebut. Namun untuk membuktikan modus pemerasan baru itu, ia meminta aparat penegak hukum segera bertindak tegas.
Ditanya soal nomor apa yang dipakai pelaku, Lisda menjawab bahwa nomor tersebut memang ada di konstituen dan masyarakat. Lisda pun awalnya menyangka, bahwa masyarakat yang menghubunginya tersebut adalah untuk menanyakan hal penting karena dia merupakan wakil rakyat.
“Kalau nomor WhatsApp bunda, kan memang di kasih ke masyarakat dan memang itu yang bunda pakai. Jadi, wajar kalau tersebar kemana-mana, ya. Dan terkadang memang masyarakat atau teman-teman sering video call juga. Namun, sejak adanya modus seperti ini, bunda tidak angkat lagi nomor tidak dikenal atau nomor baru,” ujar Lisda yang akrab disapa masyarakat bunda ini.
Terkait hal tersebut, Politisi asal Sumatera Barat (Sumbar) ini pun meminta agar aparat penegak hukum segera mengungkap jaringan tersebut karena sudah sangat meresahkan.
“Karena berdasarkan infonya, pelaku akan terus melakukan pemerasan dengan cara seperti itu. Jadi, kita minta modus ini harus segera diungkap. Sebab, dalang dan jaringannya tentunya sangat terstruktur. Dan untuk para koban jangan takut dengan pelaku, laporkan saja ke pihak berwajib jika mengalami hal tersebut,” ucapnya lagi.