KesehatanPendidikanSumbar

Dosen Prodi DIII Kebidanan Bukittinggi Gelar Pengabdian Masyarakat Tentang MP-ASI Menu 4 Bintang

6
×

Dosen Prodi DIII Kebidanan Bukittinggi Gelar Pengabdian Masyarakat Tentang MP-ASI Menu 4 Bintang

Sebarkan artikel ini
Kegiatan pengabdian masyarakat Dosen Prodi DIII Kebidanan Bukittinggi tentang pemberian MP-ASI Menu 4 Bintang. IST

BUKITTINGGI, hantaran.co – Pengabdian masyarakat Dosen Prodi D III Kebidanan Bukittinggi, Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Padang, tim dosen yang diketuai oleh Hj.Supiyah, dengan anggota Hj. Darmayanti dan H. Fizran menyelenggarakan pendidikan kesehatan tentang pemberian Makanan Pendamping – Air Susu Ibu (MP-ASI) Menu 4 Bintang bagi kader kesehatan Posyandu Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi.

“Alhamdulillah, dalam pengabdian masyarakat yang telah kami laksanakan, kami telah menyelenggarakan pendidikan kesehatan tentang pemberian MP-ASI Menu 4 Bintang, serta mempraktekkan membuat makanan bayi,” kata Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Dosen Prodi D III Kebidanan Bukittinggi, Hj.Supiyah, Rabu (28/9).

Ia mengatakan, pengabdian masyarakat ini adalah satu kegiatan yang harus dilakukan dosen secara rutin pada semester ganjil. Sasaran kegiatan ini adalah  kader kesehatan  dari Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi yang berjumlah 24 orang.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terkait dengan prinsip-prinsip dan tatacara pemberian Makanan Pendamping- Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan bahan makanan yang ada disekitar masyarakat.

“Dengan media buku saku diharapkan kader kesehatan dapat memberikan masukan dan bantuan bagi ibu yang mempunyai bayi terutama yang berusia diatas 6 sampai 24 bulan. Sehingga ibu dapat memberikan makanan tambahan dengan benar terutama pada usia periode emas dimana usia bayi/anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat memerlukan makanan tambahan selain ASI,” ujar Supiyah.

Menurutnya, dalam pelaksanaan pemberian MP-ASI Menu 4 Bintang, sering muncul beberapa masalah terutama kurang tepatnya orang tua dalam memberikannya. Hal ini karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahan makanan apa saja yang harus diberikan, serta bagaiman memberikan makanan, yaitu berapa jumlah dan tekstur yang tepat sesuai usia bayinya.

Dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini ujar Supiyah, dapat memberikan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karna dengan buku saku MP-ASI  Menu 4 Bintang, menguraikan tentang pentingnya makanan tambahan untuk bayi, serta jenis bahan makanan yang terdiri dari 4 bintang yaitu  Karbohidrat, Protein Hewani, Protein Nabati, Buah-buahan dan sayuran.

“Peran kader kesehatan sebagai perantara penyampaian informasi pada ibu-ibu yang mempunyai bayi di posyandu balita, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan bisa  memberikan makanan tambahan yang sesuai. Pemberian makanan tambahan yang tepat dan benar akan meningkatan status gizi bayi dengan melihat penambahan berat badan anak,” ucapnya.

Supiyah menambahkan, pemantauan status gizi pada anak balita dapat dilakukan di posyandu balita dengan melakukan penimbangan berat badan yang dikaitkan dengan usia. Kemudian dilihat pada grafik Kartu Menuju Sehat (KMS).

Pemantauan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 3 bulan berturut-turut, mulai dari Juli, Agustus dan September 2022, bersamaan dengan kegiatan Posyandu Balita yang dilaksanakan oleh kader kesehatan dan bidan Puskesmas.

Pemantauan ini dilakukan  agar cepat diketahui seandainya ada anak yang status gizinya kurang, dan langsung diberikan intervensi dengan pemberian makanan tambahan yang adekuat. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah dengan pemberian makanan tambahan yang adekut, sehingga dapat menjaga status gizi anak tetap baik.

“Hal ini penting dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya stunting pada anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak di usia periode emas merupakan dasar untuk perkembangan selanjutnya, sehingga akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia secara umum,” tutur Hj.Supiyah.

Gatot/hantaran