PADANG, hantaran.co – Pelaku pembobol rekening nasabah Bank Nagari atau kejahatan skimming diduga dilakukan bukan oleh warga negara Indonesia (WNI). Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Ali Tanjung saat menggelar jumpa pers dengan sejumlah awak media beberapa waktu lalu di Padang.
“Pelaku bukan orang Indonesia, tapi didampingi oleh orang Indonesia. Dilihat dari wajahnya di CCTV yang diperlihatkan oleh Bank Nagari,” ujar Ali Tanjung pada wartawan.
Menurutnya, selain Bank Nagari Padang, kejahatan skimming ini juga terjadi pada 11 Bank lainnya di Indonesia, termasuk Bank Kepulauan Riau.
“Kami sarankan sering mengganti sandi ATM, jika perlu tidak usah pakai ATM terlebih dahulu, pakai saja M Banking. Jadi, resiko kejahatan bisa diminimalisir,” ucap Ali.
Diketahui, potensi kerugian mencapai Rp1,5 Milyar dari 141 nasabah yang melapor. Hingga kini pihak Bank Nagari masih membuka posko pelaporan.
“Kami minta Bank Nagari menanggung kerugian nasabah. Pihak Bank Nagari mengatakan bakal menyelesaikan 3 kali 24 jam,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah media, Komisi III DPRD Sumbar melakukan pemanggilan terhadap direksi Bank Nagari mengenai uang nasabah yang menjadi korban skimming.
Diketahui, pelaku mengambil data dari ATM di Sumbar. Dan melakukan aksinya di luar Sumbar di ATM bersama. Bahkan, manajemen Bank Nagari memperlihatkan rekaman orang yang memasang alat perekam tersebut melalui rekaman CCTV.
“Kami berpendapat tidak ada gejolak yang mengancam bisnis Bank Nagari, Komisi III tetap support masyarakat Sumbar dan UMKM,” katanya.
hantaran/rel
