PADANG, hantaran.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) dan Pemprov Bengkulu menandatangai perjanjian kerja sama tentang pelayanan jemaah haji melalui embarkasi dan debarkasi haji Padang, di Provinsi Bengkulu, Rabu (22/12/2021) malam. Dengan perjanjian ini, jemaah haji asal Bengkulu akan diberangkatkan dan dipulangkan melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
“Kami (Pemprov Sumbar) berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap jemaah haji Bengkulu yang berangkat dan kembali melalui embarkasi Padang,” ujar Gubernur Sumbar, Mahyeldi usai penandatanganan.
Mahyeldi mengatakan, jemaah haji asal Bengkulu sebagian merupakan keturunan perantau Minang yang secara historis memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan Sumbar. Oleh karena itu, melayani jemaah Bengkulu sudah sama dengan melayani masyarakat Sumbar sendiri.
Tidak hanya perjanjian kerja sama, Gubernur Mahyeldi juga menawarkan dan menyerahkan draft kerja sama kepada Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, di antaranya bidang pangan, pertanian dan perkebunan, bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat di wilayah perbatasan, pariwisata dan kebencanaan.
Mahyeldi juga mengatakan, perkembangan dengan segala perubahan dan dinamika yang demikian cepat harus direspon oleh pemerintah daerah dengan cepat dan tepat. Salah satunya dengan membangun kolaborasi, inovasi dan networking. Paradigma lama sudah tidak bisa dipakai lagi. Saat ini pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian dengan semua perangkat daerahnya, perlu dukungan dari daerah lain yang berdekatan.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyebut, perjanjian kerja sama itu harus mengedepankan semangat inovasi dengan senantiasa mencari solusi-solusi yang lebih efektif dan efisien dalam hal pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji Bengkulu.
“Kami sepakat jemaah haji Bengkulu masuk embarkasi dan debarkasi Padang. Namun harus dicarikan formula yang lebih efektif dan efisien agar jemaah tidak terlalu lama di perjalanan atau menunggu jadwal pemberangkatan,” katanya.
Dikatakannya, jumlah jemaah haji Bengkulu setiap tahun sekitar 1.000 – 1.500 orang yang jika dikelompokkan hanya terdiri dari tiga kloter. Sementara untuk mendirikan embarkasi sendiri, minimal 8 kloter, karena itu harus masuk embarkasi dan debarkasi Padang.
Untuk itu, kedepannya ia berharap dengan perpanjangan landasan pacu Bandara Fatmawati sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar, jemaah haji Bengkulu yang landing di BIM tidak perlu turun dari pesawat dan menunggu lama, tetapi diterbangkan kembali ke Bandara Fatmawati.
“Terkait draft usulan yang lain, saya memandang hal ini sangat penting sekali untuk dikaji lebih jauh dan diwujudkan dalam bentuk perjanjian kerja sama,” ucapnya. (*)
Fardi/hantaran.co