PESSEL, hantaran.co–Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Devitra Samsu Radini mengaku tidak tahu berapa besaran anggaran pada instansi yang ia pimpin. Padahal, dinas tersebut salah satu ujung tombak pembanguna di satu daerah.
Bahkan sebelumnya, Bupati Rusma Yul Anwar sudah menegaskan agar perangkat daerah hati-hati dalam berstatement atau memberikan komentar. Jangan sampai pernyataan yang dikeluarkan membikin gaduh publik.
Pengakuan kepala dinas yang tidak tahu soal anggaran tersebut disampaikan saat sejumlah wartawan ingin mengkonfirmasi terkait masih banyaknya infrastruktur yang rusak di Pessel.
“Tidak tahu saya. Lupa saya,” ucapnya sambil berlalu saat ditanya wartawan usai rapat koordinasi di Painan, Senin (14 Februari 2022).
Pernyataan itu membuat masyarakat ragu akan program kerja pemerintah daerah jika kepala dinas sendiri tidak tahu soal anggaran dan program kerja pada dinasnya. Sementara, masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan hingga kini menunggu gerak cepat pembangunan disegala bidang, khususnya infrastruktur.
Wan Ben (52), salah seorang warga kepada wartawan mengatakan, pernyataan kepala dinas tersebut sangat tidak bertanggung jawab. Ia menilai, tidak mungkin seorang kepala dinas tidak hafal mata anggaran dan program kerja pada instansi yang ia pimpin.
“Lalu, apa yang dia tahu soal anggaran dan program kerja? Terus, apa yang bakal dia kerjakan? Jika kepala dinasnya saja tidak tahu, bagaimana nanti dengan kami (masyarakat),” ujarnya.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, di sektor PUPR pemerintah kabupaten telah memiliki sejumlah target hingga akhir masa RPJMD.
Di bidang infrastruktur dasar pemerintah kabupaten menargetkan jalan berkondisi baik hingga 32,90 persen pada 2022 atau naik sebesar 1 persen dari target 2021 yang 31,90 persen.
Pada 2020 berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi jalan berkondisi baik di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu, hanya sekitar 600 Kilometer, dari total 2.300 Kilometer panjang jalan kabupaten.
Sedangkan untuk bidang irigasi sebagai penunjang sektor pertanian, pemerintah kabupaten menargetkan irigasi berkondisi baik pada 2022 mencapai 59,20 persen dari yang hanya 57,50 persen pada kondisi 2020.
Untuk keterlayanan air bersih, hingga akhir masa jabatannya Bupati Rusma Yul Anwar dalam RPJMD mematok jumlah rumah tangga yang terlayani air bersih sekitar 90,79, dengan kebutuhan anggaran sekitar
Rp23.023.000.
Sementara, pada 2022 bupati menargetkan tingkat keterlayanan air bersih sebesar 89,37 persen. Target tersebut sekaligus untuk memenuhi ketercapaian program SDGs.
“Kami masyarakat tidak yakin target tersebut bakal tercapai, sebab kepala dinasnya tidak tahu soal program kerja, apalagi anggarannya,” ucap Wan Ben warga Painan tersebut.
(Okis/Hantaran.co)
Komentar