Padang, HANTARAN.Co — BMKG memperkirakan puncak musim hujan akan berlangsung hingga Februari 2026 mendatang dengan potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah seperti Padang, Padang Pariaman, Solok, Agam, Pesisir Selatan, dan Tanah Datar.
Daerah-daerah dengan topografi bergunung dan berbukit diminta waspada terhadap ancaman longsor dan galodo terutama di sekitar Gunung Marapi dan Gunung Singgalang.
drometeorologi basah seperti banjir dan longsor, serta potensi galodo di kawasan lereng gunung. Cuaca ekstrem akan makin sering terjadi seiring puncak musim hujan,” kata Desindra.
Ia menilai, sinergi lintas sektor antara BMKG, BPBD, TNI-Polri, dan pemerintah daerah sangat penting untuk menghadapi kondisi ini. Kegiatan apel siaga yang dipimpin Kapolda Sumbar dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat koordinasi dan kesiapan seluruh unsur menghadapi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Apel siaga bencana ini adalah momentum tepat untuk membangun kesiapsiagaan kolektif menghadapi potensi bencana yang dipicu faktor cuaca ekstrem,” ujarnya.
Desindra juga mengimbau masyarakat untuk aktif memantau informasi cuaca dari BMKG serta menjaga kesehatan selama masa transisi cuaca ekstrem ini. Pergantian kondisi dari panas ke hujan, menurutnya, dapat berdampak pada stamina tubuh dan aktivitas masyarakat seharihari.
“Cuaca di Sumbar ini sangat unik dan cepat berubah. Pagi bisa panas, sore bisa hujan lebat. Jadi, kami imbau masyarakat untuk menggunakan pelindung saat beraktivitas di luar ruangan, perbanyak minum air agar tidak dehidrasi, dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG,” katanya. (h/fzi)






