Padang Panjang, hantaran.co — Sejak Selasa hingga Rabu (14–15/10/2025), rentetan gempa bumi terus mengguncang kawasan Bonjol dan sekitarnya. Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi, menyatakan bahwa aktivitas seismik ini berasal dari salah satu jalur patahan paling aktif di Sumatera Barat: Segmen Sianok.
“Berdasarkan pantauan kami, seluruh gempa yang terjadi sejak kemarin hingga hari ini berpusat di sekitar Bonjol, Pasaman, tepatnya di bagian utara Segmen Sianok,” ungkap Suaidi, Rabu (15/10).
BMKG mencatat, hingga hari ini telah terjadi lebih dari 16 kali gempa susulan dengan magnitudo kecil. Meskipun tidak terasa secara signifikan oleh masyarakat, fenomena ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas tektonik di jalur patahan yang dikenal rawan tersebut.
“Segmen Sianok ini salah satu yang paling aktif di Sumatera Barat. Bahkan, dibandingkan segmen Barumun, Angkola, Sumani, dan Suliti, Sianok jauh lebih sering memicu aktivitas seismik,” jelas Suaidi.
Kendati belum menimbulkan kerusakan atau getaran yang dirasakan secara luas, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada. Gempa-gempa kecil ini bisa menjadi sinyal akumulasi energi yang berpotensi melepaskan kekuatan lebih besar di masa mendatang.
“Selama magnitudonya kecil dan kedalamannya dangkal, dampaknya minim. Tapi jika energinya meningkat, tentu bisa menimbulkan efek yang lebih besar,” pungkasnya.
Dengan latar belakang aktivitas sesar yang tinggi di wilayah ini, BMKG mengimbau agar masyarakat memperhatikan bangunan tempat tinggal dan tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG untuk menghindari kepanikan akibat hoaks atau informasi yang tidak akurat. (h/pmy)
