Pesisir Selatan, hantaran.co – Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim, menegaskan bahwa jabatan di lingkungan pemerintahan merupakan amanah dari Allah SWT, bukan sekadar urusan politik ataupun kedekatan pribadi.
Hal itu disampaikan Risnaldi saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Bupati Pesisir Selatan, Senin (8/9/2025).
Dalam arahannya, ia menekankan bahwa rotasi, mutasi, maupun demosi pejabat dilakukan berdasarkan analisis, evaluasi, dan aturan yang berlaku. Kebijakan tersebut, kata Risnaldi, sejalan dengan arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), yang memberikan waktu enam bulan kepada pemerintah daerah untuk melakukan penataan pejabat.
“Mutasi dilakukan berdasarkan evaluasi, analisa, dan kajian, bukan semena-mena,” ujar Risnaldi.
Risnaldi menyebutkan ada tiga indikator utama dalam penilaian aparatur sipil negara (ASN) dan pejabat daerah, yakni kinerja, disiplin, serta kepatuhan terhadap aturan dan hukum.
“Dalam hal mutasi, merotasi, atau mendemosi, ada aturan yang jelas. Semua berdasarkan kinerja, disiplin, dan kepatuhan. Kalau ada persoalan hukum, selesaikan dulu. Tidak ada yang dilakukan sembarangan,” tegasnya.
Ia menambahkan, penilaian pejabat juga mengacu pada indikator kinerja dari berbagai lembaga, antara lain data Badan Pusat Statistik (BPS), penilaian tata kelola pemerintahan oleh Kemendagri, hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), serta evaluasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Semua penilaian itu berwujud kepada satu hal yaitu pencapaian kinerja. Yang dinilai adalah yang benar-benar bekerja. Ada aturan, jalannya ada, regulasinya ada. Tidak ada keputusan yang diambil secara sembrono,” katanya.
Risnaldi menegaskan bahwa mutasi dan evaluasi pejabat tidak ditentukan oleh faktor politik, like or dislike, maupun kedekatan personal.
“Jangan sesekali menilai dari politik. Pemerintah daerah membutuhkan ide dan gagasan. Bukan lagi zamannya opok (memuji). Bermain politik tidak menjadi ukuran. Sepanjang kinerja bagus, Insyaallah akan dihargai,” ucapnya lagi.
Menurutnya, jabatan bukanlah hak pribadi, melainkan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Jabatan adalah amanah, pemberian Allah. Kita harus jalankan dengan penuh tanggung jawab. Jika bekerja dengan baik, tentu akan dipertahankan. Jangan lupa berdoa kepada Allah agar diberikan petunjuk dan kekuatan,” tuturnya.
Risnaldi menekankan bahwa aparatur yang tidak menunjukkan program jelas dan kinerja nyata akan menjadi bahan evaluasi. Ia mengajak seluruh pihak untuk bekerja maksimal demi kemajuan daerah.
“Kita berikan yang terbaik untuk daerah kita. Kerja, koordinasi, dan aksi adalah kuncinya. Tidak ada lagi keputusan yang berdasarkan like atau dislike. Semua harus berbasis kinerja,” pungkasnya.






