LAPORAN : Nelwandi Nelson
Artikel ini memaparkan tentang Pengembangan Model Pembelajaran Seni Lukis Dasar IASEE Berbasis Glass Box sebagai salah satu syarat penyelesaian program doktor (S-3) pada Program Studi Ilmu Pendidikan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang.
Idealnya konsep Merdeka Belajar yang didukung kemajuan teknologi era Industri 4.0 sangat efektif dalam pembelajaran seni rupa sehingga sesuai dengan tujuan Ki Hajar Dewantara, manusia pembelajar bisa “mangaju- aju salira, mangaju- aju bangsa, mangaju-aju manungsa” (membahagiakan diri, membahagiakan bangsa, membahagiakan kemanusiaan) (Nurcahyo, 2020). Salah satu mata kuliah wajib di prodi seni rupa FBS Universitas Negeri Padang adalah mata kuliah seni lukis dasar. Mata kuliah seni lukis dasar berisikan dasar – dasar teori dan praktek untuk membekali mahasiswa dalam melukis.
Proses pembelajaran seni lukis dasar seyogyanya interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan tidak hanya di fokuskan pada pola satu arah yakni berpusat pada dosen atau mahasiswa saja. Selain itu, proses pembelajaran memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi serta memberi ruang yang cukup bagi kreativitas dalam ide atau gagasan dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perhatian yang serius dalam belajar, kegigihan menghadapi dan menyelesaikan permasalahan, rasa percaya diri dalam belajar, serta kemampuan untuk berbagi dengan orang lain (Trisnowali, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa jurusan seni rupa FBS Universitas Negeri Padang semester 3 kelas seni lukis diketahui umumnya mahasiswa menganggap model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran seni lukis dasar kurang menarik. Dimana Model pembelajaran yang digunakan masih konvesional, mahasiswa diberi teori terkait materi seni lukis dasar dan beberapa contoh lukisan, kemudian mahasiswa ditugaskan untuk membuat lukisan sesuai dengan tema yang ditetapkan dosen. Selain itu, Dalam menyelesaikan tugas tersebut mahasiswa lebih menyukai cara-cara instan dalam melukis, seperti mengambil gambar dari majalah, internet lalu di print untuk ditiru sehingga tida ada proses menganalisis objek yang akan dilukis. Hal ini menyebabkan mahasiswa belum optimal dalam menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni secara rasional dan proporsional serta kreatif.
Hasil wawancara ini diperkuat dengan hasil studi literature (Bassey & Williams, 2021) mengungkapkan bahwa tingkat motivasi siswa mendaftar di jurusan seni rupa dan terapan di perguruan tinggi Nigeria terus berkurang tanpa henti karena metode instruksi yang konvensional sebagai akibat dari pendekatan pembelajaran yang tidak menarik. Selain itu, dari hasil observasi ketika mahasiswa melakukan praktek melukis, diketahui mahasiswa belum optimal dapat menuangkan ide gagasannya ke dalam karya seni secara rasional dan proporsional. Hal ini disebabkan karena mahasiswa lebih menyukai cara-cara instan dalam melukis. Serta hasil wawancara dengan dua dosen pengampu mata kuliah seni lukis dasar prodi seni rupa FBS Universitas Negeri Padang diketahui belum mampu menganalisis, konsep unsur dan prinsip ke dalam karya seni lukis. Hal ini dipengaruhi beberapa factor yaitu latar belakang asal sekolah, kompetensi mahasiswa, lingkungan sosial masyarakat yang berbeda serta sarana dan prasarana juga kurang memadai. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya penggunaan model pembelajaraan dalam pembelajaran seni lukis dasar.
Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu model pembelajaran yang ditawarkan untuk melatih kemampuan kreativitas mahasiswa secara rasional dan logis dalam membuat karya seni lukis adalah Model Pembelajaran Glass Box. (Höök et al., 1996) Glass Box merupakan proses kreatif yang bisa dirunut urutannya mulai dari ide, konsep awal dan “perjalanannya” hingga ke bentuk jadi. Analogi penerapannya dalam melukis, urutan melukis juga runut mulai dari menentukan ide lukisan yang akan dibuat, konsep awal sesuai dengan ide dan proses melukis yang kreatif dalam menentukan alat dan bahan serta teknik yang digunakan sehingga tercipta karya lukisan yang memiliki karya seni tinggi.
Berdasarkan permasalahan dan solusi yang telah diuraikan tersebut, maka perlu dikembangkan suatu model pembelajaran seni lukis dasar berbasis Glass Box, yaitu “Model pembelajaran seni lukis dasar yang terdiri dari input, analisis, seleksi ide, eksplorasi dan evaluasi (IASEE) berbasis Glass Box”. Model ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kreativitas secara rasional dan logis dari karya lukis mahasiswa dalam pembelajaran seni lukis dasar di Perguruan Tinggi khususnya jurusan Seni Rupa.
Model pembelajaran seni lukis dasar IASEE berbasis Glass Box merupakan model Glass Box yang dimodifikasi dari berbagai teori tersebut terkait model Glass Box. Sintaks IASEE terdiri dari input, analisis, seleksi ide, eksplorasi dan evaluasi. Kelima sintaks tersebut diterapkan dalam pembelajaran seni lukis dasar. Sintak model pembelajaran seni lukis dasar IASEE berbasis Glass Box yang dikembangkan dapat mengekplorasikan kreativitas ide dari mahasiswa yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa yang berbeda- beda. Berdasarkan sintak tersebut dirancang produk dengan model pembelajaran seni lukis dasar IASEE berbasis Glass Box
Hasil penelitian dapat menyimpulkan bahwa pengembangan Model Pembelajaran Seni Lukis Dasar IASEE berbasis Glass Box beserta sistem/produk pendukung model berupa buku model dan buku petunjuk dosen serta modul pembelajaran seni lukis dasar IASEE berbasis Glass Box terbukti valid, praktis dan efektif. Penggunaan produk pembelajaran seni lukis dasar IASEE berbasis Glass Box ini dapat membuat proses berkarya seni lukis lebih baik dan mudah sehingga meningkatkan kreatifitas imajinasi mahasiswa lebih proporsional dan rasional. Selain itu, produk yang dihasilkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran oleh mahasiswa universitas lainnya terutama jurusan seni rupa mata kuliah seni lukis dasar.
Tim Promotor yaitu Prof. Dr Agusti Efi, M.A., dan Prof. Dr. Ermanto,M.Hum. Nelwandi Nelson telah lulus ujian tertutup program Doktor pada tanggal 16 Februari 2022 dengan tim penguji : Prof. Ganefri Ph.D, Prof. Yenni Rozimela, M.Ed, Ph.D, Ir. Drs. Heldi, M.Si, Ph.D, Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd. M.Sc, dan penguji eksternal . Luaran penelitian berupa jurnal internasional terindeks scopus dengan judul “Development Model of IASEE in Basic Painting Art Learning, based on Glass Box”. (*)
Promotor : Prof. Dr. Agusti Efi, M.A
Prof. Dr. Ermanto, M.Hum