PADANG, hantaran.co – Aliansi masyarakat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terdiri dari para pelaku usaha, pelaku seni dan beberapa PKL di Kota Padang bakal melakukan aksi pengibaran bendera putih. Aksi itu sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat yang terdampak oleh PPKM.
Aksi itu dilakukan dengan pengibaran 500 bendera putih yang rencananya akan digelar di Simpang Masjid Raya, Kota Padang pada Kamis (29/7) mendatang.
Perwakilan aliansi, Heru Saputra (30) usai rapat koordinasi di salah satu kafe di Jalan Veteran, Selasa (27/7) mengatakan, aksi tersebut merupakan sebuah simbol untuk mengisyarakatkan kepada pemerintah Kota Padang, bahwa saat ini para pelaku UMKM sedang mengalami masa paling sulit.
“Aksi ini lebih kepada solidaritas dan memberi pemahaman kepada pihak yang berwenang, bahwa kami meminta untuk adanya kelonggaran terhadap penerapan PPKM, disini kami juga mengimbau kepada teman-teman UMKM semua, jika ingin mengembalikan kondisi seperti biasa lagi, maka kita meminta untuk sadar akan Covid-19 dengan tindakan nantinya seperti vaksinasi masal”, ucapnya.
Ia mengatakan, dalam aksi tersebut nantinya akan dilakukan pengibaran bendera putih di sekitar bundaran Masjid Raya dan juga pembagian masker dan brosur kepada warga yang melintas di jalan tersebut, sekaligus mengedukasi masyarakat dan pelaku-pelaku usaha lainnya dengan tetap menerapkan prokes.
“Makna pengibaran bendera putih ini sebenarnya sudah dilakukan di beberapa Negara seperti di Malaysia dan Thailand. Ini semacam simbol bahwa saat ini keadaan sedang tidak baik-baik saja, dan kita ingin ada perhatian dari pihak pemerintah juga masyarakat agar kita sama-sama memiliki kesadaran agar pandemi ini cepat selesai,” ucapnya.
Selanjutnya dikatakan Heru, sejak berlakunya PPKM pendapatan pelaku usaha rata-rata mengalami penurunan hingga 65 persen dari biasanya. Walaupun sudah menerapkan sistem take away, namun masyarakat masih merasa takut.
“Kami berharap, semoga ada kelonggaran terhadap penerapan PPKM ini, khususnya untuk pelaku usaha, waktu tutup kita juga kalau bisa diperpanjang dan kapasitas untuk pengunjung ditambah dari 25 persen mungkin bisa jadi 75 persen, dan tidak menutup kemungkinan juga kami akan mendukung program pemerintah untuk memberikan aturan kepada kami, apakah nanti kami akan divaksin secara masal walaupun saat ini pun kami juga sudah menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.
(Tio/Hantaran.co)
Komentar