PADANG, hantaran.co — Pembangunan wadah pembakaran sampah medis (insinerator) milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar ditargetkan rampung dan mulai beroperasi awal Juli tahun ini.
Kepala Seksi Limbah Bahan Berbahaya Beracun (Kasi LB3) DLH Sumbar, Dedi Harian, mengatakan, insinerator tersebut berfungsi untuk mengolah dan memusnahkan limbah medis infeksius B3 yang harus musnah dalam waktu maksimal 2×24 jam.
“Saat ini insinerator masih dalam tahap konstruksi. Insya Allah, awal Juli tahun ini sudah dapat beroperasi,” kata Dedi kepada Haluan, Rabu (13/1/2021).
Ia mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2017 lalu telah menunjuk PT Semen Padang sebagai lokasi pemusnahan limbah medis B3 selama enam bulan.
“Pandemi Covid-19 menyebabkan limbah infeksius B3 meningkat. Sehingga KLHK kembali menunjuk PT Semen Padang sebagai lokasi pemusnahan limbah medis Covid-19. Kerja sama antara DLH Sumbar dan PT Semen Padang terkait pemusnahan limbah Covid-19 tersebut telah berlangsung sejak April lalu,” ujarnya.
Terkait pengelolaan limbah medis secara umum, Sumbar menjadi salah satu provinsi yang mendapat bantuan insinerator dari KLHK, yang menjadi bagian dari prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020.
Ia menjelaskan, insinerator tersebut dapat menampung limbah medis sebanyak 300 kg per jam atau 7,2 ton per hari. Insinerator tersebut diyakini mampu menampung seluruh limbah medis di Sumbar.
“Insinerator itu sendiri berlokasi Kota Padang, berdekatan dengan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin,” katanya.
Pembangunan insinerator bantuan KLHK itu menghabiskan anggaran lebih kurang Rp15 miliar. Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemko) Padang menyediakan lahan. Sementara, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan dokumen lingkungan, perizinan, dan mekanisme operasional.
“Selain itu, KLHK juga membangun fasilitas seperti mesin, rumah, kantor, dan suplai arus listrik. Sedangkan Pemprov Sumbar, melalui Dinas PUPR, membangun jalan lingkung, pos satpam, area parkir, dan pagar,” katanya. (*)
Darwina/hantaran.co