JAKARTA, hantaran.co — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan, sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau pada April 2022. Dari total 342 zona musim di Indonesia, sebanyak 29,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2022.
“Zona yang mulai memasuki zona musim kemarau pada April 2022, yakni sebagian kawasan Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (18/3/2022).
Dwikorita mengatakan, sebanyak 22,8 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2022. Termasuk di antaranya sebagian Bali, Jawa, sebagian Sumatra, sebagian Kalimantan, Maluku dan sebagian Papua.
Sementara itu, sebanyak 23,7 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2022 meliputi Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan sebagian Papua. Lantas, untuk 23,7 persen wilayah lainnya, awal musim kemarau tersebar pada bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, September, dan Oktober.
“Jika dibandingkan terhadap rata-rata klimatologis awal musim kemarau, yaitu rata-rata klimatologis mulai tahun 1991 sampai 2020, terkait dengan awal musim kemarau, maka awal musim kemarau tahun 2022 di Indonesia diperkirakan mundur 163 zona musim atau 47,7 persen zona musim mengalami awal musim kemarau mundur,” kata Dwikorita.
Sementara itu, 90 zona musim atau 26,6 persen zona musim Indonesia mengalami musim kemarau yang sama dengan rata-rata musim kemarau di tahun 1991 hingga 2020. Kemudian sebanyak 89 zona musim atau 26,0 persen zona musim akan mengalami musim kemarau maju, bahkan sebagian sudah dimulai.
“Sifat hujan pada musim kemarau tahun ini dibandingkan terhadap rerata klimatologis, akumulasi curah hujan musim kemarau periode 1991 hingga 2020, maka secara umum kondisi musim kemarau tahun 2022 diprakirakan normal, sama dengan rerata klimatologisnya pada 197 zona musim atau 57,6 persen normal,” kata Dwikorita.
Namun, pada sejumlah 146 zona musim atau 30,4 persen mengalami kondisi kemarau di atas normal atau musim kemarau lebih basah dari rerata klimatologisnya, yaitu curah hujan musim kemarau yang lebih tinggi. Lalu, 41 zona musim (12 persen zona musim) akan mengalami musim kemarau di bawah normal atau lebih kering, yaitu curah hujan lebih rendah dari rata-ratanya.
“Puncak musim kemarau di wilayah Indonesia umumnya terjadi pada Agustus 2022, yaitu sebanyak 52,9 persen zona musim,” ujar dia.
Dwikorita menyimpulkan dalam prakiraan musim kemarau tahun 2022, musim kemarau pada tahun ini akan datang lebih lambat dibandingkan normalnya. Intensitas akan mirip dengan kondisi musim kemarau biasanya. (*)
hantaran.co
Komentar