Peristiwa

Empat Jenazah Penambang yang Tewas di Solsel Dilakukan Pengawetan di Dharmasraya

×

Empat Jenazah Penambang yang Tewas di Solsel Dilakukan Pengawetan di Dharmasraya

Sebarkan artikel ini
pengawaten jenazah dharmasraya
Ilustrasi mayat

DHARMASRAYA, Hantaran.co— Empat jenazah pekerja tambang emas yang diduga meninggal akibat tertimbun longsor di Kabupaten Solok Selatan, sudah dipulangkan ke kampung halaman di Lampung dan Pati, melalui Dharmasraya.

Sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya, empat jenazah dilakukan proses pengawetan terlebih dahulu di Klinik Keluarga Kampung Baru Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Dharmasraya.

“Dua Jenazah ini bukan warga Dharmasraya, dan sudah dipulangkan, Kamis (13/1) kemarin, dan duanya lagi dipulangkan pada Rabu (12/1),” kata M Darsan (55), yang mengurus kepulangan jenazah di Klinik Keluarga tersebut.

Kepada wartawan, M.Darsan menyebutkan, bahwa pengurusan kepulangan empat jenazah itu, setelah adanya permintaan keluarga yang ada di kampung halamannya.

“Sampai di Dharmasraya, jenazah ini langsung dilakukan proses pengawetan di Klinik Keluarga, kemudian dibawa ke kampung halamannya,” kata Darsan.

Darsan yang bekerja sebagai Agen Bus Sumatara-Jawa itu menyatakan tidak mengetahui siapa agen yang mengurus kedatangan empat korban sampai bekerja sebagai penambang di Solok Selatan itu.

“Kapan korban mulai bekerja saya tidak tahu, korban ini bekerja dengan siapa juga tidak tahu. Saya hanya diminta bantuan untuk mengurusi, soal identitas korban saya tidak tahu,” tegasnya.

Ia mengemukan kalau pihaknya mendapat informasi jika korban juga menerima uang santunan sekitar Rp11 juta dari pihak bos tempat almarhum bekerja.

“Jadi dari informasi yang kami dapat, empat keluarga jenazah ini mendapat santunan satu orangnya Rp11 juta, siapa bosnya saya juga tidak tahu,” jelasnya.

Terpisah, dr.Rio pemilik Klinik Keluarga, mengakui, bahwa pihaknya membantu kepulangan jenazah dugaan kecelakaan kerja yang tertimbun longsor saat bekerja tambang emas di Solok Selatan.

“Pemulangan jenazah melalui klinik saya setelah ada permintaan keluarga korban,” kata dr.Rio, Jumat (15/01), kepada wartawan.

Selain itu, agar mayat tidak berbau, pihaknya juga membantu memberikan pengawetan jenazah dengan memberikan formalin dan membungkus serta memasukkan jenazah kedalam mobil.

“Formalin juga kita berikan agar tidak bauk, karena klinik kita punya izin dan bertipe D,” ungkapnya

Sebelum kliniknya membantu pemulangan jenazah, pihaknya telah menerima surat perdamaian dari pihak keluarga, bahwa tidak akan ada tuntutan.

“Tanpa ada surat, kami tentu tidak berani, cari mati namanya,” kata dokter itu tegas.

Sebelumnya, sebanyak empat dari enam orang penambang yang tertimbun longsor tambang emas di Kabupaten Solok Selatan sudah ditemukan dengan kondisi dua meninggal dan dua selamat.

Empat korban meninggal yaitu Sugito (32) Yudi Purnomo (32) juga warga Pati Jawa Tengah. Miyanto (51), warga Bunut Selatan, Lampung dan Sulistiyono (41) warga Pati Jawa Tengah.

(Maryadi/Hantaran.co)