BUKITTINGGI, hantaran.co— Dua orang pekerja drainase tewas terjepit drainase saat terjadinya tanah longsor di Kelurahan Bukit Canggang Kayu Ramang Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi pada Senin (8/11) sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut salah seorang pekerja Joni (32) warga Pasaman Timur mengatakan, peristiwa tanah longsor digalian drainase begitu cepat terjadi sehingga pekerja tidak bisa menyelamatkan diri.
Pekerja malang tersebut bernama Jodi (27) warga Pasaman Barat dan Hari (30) warga Palupuah Kabupaten Agam.
“Kami bekerja sebanyak 10 orang, 4 orang masuk ke dalam drainase untuk menaikkan tanah ke atas. Sedangkan 6 orang lagi bekerja dari atas menarik tanah dari bawah,” kata Joni kepada Haluan (jaringan Hantaran.co) di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan, pada saat peristiwa itu terjadi udara cerah tidak ada tanda tanda akan terjadi musibah yang membawa maut. Namun, sebelum peristiwa naas itu terjadi terdengar bunyi gemuruh dan tanah longsor.
Sementara itu, Kepala BPBD Bukittinggi Ibentaro Samudra mengatakan, saat ini sedang berlangsung evakuasi yang dilakukan tim gabungan yang terdiri, Tagana, Damkar, PMI, BPBD, TNI/Polri dan relawan serta masyarakat.
“Untuk mengevakuasi korban kita menurunkan satu unit alat berat milik PU Bukittinggi,” tuturnya.
Pantauan Haluan (jaringan Hantaran.co) di lokasi, kedua korban dijepit oleh dinding drainase sedalam sekitar 2,5 meter. Akibat longsor di sekitar tebing drainase.
Diduga tanah disekitar drainase labil sehingga apabila ditambah mengalinya akan semakin labil dan longsor.
Evakuasi korban dari dalam drainase proyek pengendali banjir milik Pemko Bukittinggi yang hanya benerapa meter dari bibir Ngarai Sianok menjadi tontonan warga.
(Yursil/Hantaran.co).