Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok mengaku terus berupaya menggenjot pertanian, khususnya dalam hal pemasaran Beras Solok.
Bupati Solok, Epyardi Asda menyampaikan, sejak dirinya dilantik, program utama yang diupayakan adalah membawa Beras Solok ke tingkat nasional dengan jaminan mutu yang terkontrol.
“Ini adalah salah satu program saya dalam mambangkik batang tarandam. Saya ingin Beras Solok menasional dengan mutu yang jelas,” ucapnya.
Epyardi mengatakan, sebagai bentuk keseriusan atas program tersebut, pihaknya telah menjalin hubungan dengan Pemko Pekanbaru. Bahkan, sudah melakukan kerja sama. Tak hanya itu, ia juga menjalin komunikasi dengan Pemprov DKI Jakarta.
“Kabupaten Solok bisa menjadi sentra produksi beras khusus yang berkualitas, dan dapat dipasarkan ke luar daerah dengan harga lebih tinggi. Kami sudah mencari pembelinya. Alhamdulillah, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD-nya, Food Station, serta Pemko Pekanbaru, siap bekerja sama,” kata Epyardi lagi.
Disebutkan Epyardi, untuk meningkatkan kualitas Beras Solok, pihaknya juga menjalin kerja sama denga BPTP Sumbar dalam pengembangan produksi beras murni dengan varietas Anak Daro dan Sokan. “Kami ingin produksi lebih meningkat,” ucap Epy.
Selain itu, sambungnya, Kabupaten Solok juga tertarik memiliki Rice Milling Unit (RMU) modern, dan pihaknya tengah menyiapkan lahan untuk pembangunan itu. Meski untuk mewujudkannya, butuh anggaran yang cukup banyak.
“Investasinya tidak sedikit, tapi kami akan pikirkan bagaimana skema investasinya, termasuk nanti mengundang investor, BUMD, atau pihak lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kata Epyardi, Pemkab akan membina para petani yang akan mendapatkan benih murni varietas Anak Daro dan Sokan.
Sebab, ia menginginkan Beras Solok yang betul-betul bagus. Nantinya, benih murni akan disalurkan oleh BPTP, paling cepat Oktober 2021 nanti.
“Benih ini diberikan kepada masyarakat, lalu didata kelompok taninya, lalu kami beli atau kami tunjuk PT yang membeli hasilnya. Untuk harga, harus lebih dari yang biasa. Kami juga berharap bisa bekerja sama dengan Riau dan Batam. Bahkan ada yang siap membantu sebagai pemasok di Singapura dan Malaysia,” ujarnya lagi.
Awal Agustus lalu, Pemkab Solok telah melakukan penangkaran padi varietas Anak Daro di atas lahan seluas 14 hektare di Singkarak. Diharapkan, nantinya akan menjadi sumber benih untuk produksi padi yang berkualitas dan bisa memproduksi beras khusus dan beras premium.
Diperkirakan, panen perdana nantinya akan berlangsung pada November 2021, dan dilanjutkan dengan prosesi pascapanen sampai dikeluarkannya label dengan Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSB) pada Desember 2021. (*)
Komentar