BUKITTINGGI, hantaran.co – Sebanyak 3.425 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Bukittinggi, menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp300.000 untuk dua bulan, September dan Oktober 2022.
Penyerahan bantuan kompensasi BBM tersebut dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, didampingi Executif Manager Kantor Pos Cabang Bukittinggi, Andesta, di Kantor Pos Bukittinggi, Selasa (20/9).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Bukittinggi, Syanji Faredy Filla Ferde mengatakan, BLT BBM yang diserahkan untuk 3.425 KPM ini merupakan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Masing masing KPM menerima bantuan sebesar Rp 300.000 untuk dua bulan, dimana perbulannya KPM menerima bantuan sebesar Rp150.000.
KPM penerima bantuan tersebar pada tiga kecamatan yang ada di Kota Bukittinggi. Dengan rincian, 1.138 KPM di Kecamatan Guguak Panjang, 1.621 KPM di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), dan 666 KPM di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB).
“BLT BBM akan dibagikan selama empat bulan kedepan, mulai dari September sampai Desember 2022. Untuk tahap pertama dibagikan untuk September dan Oktober. Sedangkan untuk tahap kedua dibagikan untuk November dan Desember. Masing-masing KPM menerima bantuan Rp.300 ribu, dimana setiap bulanya menerima Rp 150 ribu,” ujar Syanji.
Executif Manager Kantor Pos Cabang Bukittinggi, Andesta mengatakan, BLT BBM yang disalurkan ini merupakan bantuan pemerintah pusat untuk membantu warga yang kurang mampu yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
“Untuk Kota Bukittinggi ada sebanyak 3.425 KPM yang menerima BLT BBM ini. Total bantuan yang disediakan untuk tahap pertama ini adalah sebesar Rp 1.027.500.000. Hari ini Selasa (20/9) adalah hari terakir pembayaran BLT BBM, karna pembayaran BLT untuk sebagian KPM telah dibayarkan sejak dua hari lalu,” kata Andesta.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, bantuan ini menjadi salah satu realisasi dari perhatian pemerintah terhadap warga yang kurang mampu dan terdampak kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi.
“Hari ini warga mendapat bantuan BBM dari pemerintah pusat. Ketika ada penyesuaian harga BBM, maka subsidi BBN dicabut. Anggaran untuk subsidi tersebut dialihkan untuk bantuan bagi warga yang kurang mampu,” ujar Erman Safar.
Menurutnya, ada 20,9 juta KPM se Indonesia yang terdata di Kemensos yang berhak menerima bantuan BBM ini. Selain BLT, pemerintah juga telah melakukan operasi pasar, razia para pedagang yang menjual sembako dan pangan yang harganya jauh di atas standar.
“Bantuan seperti ini tentu lebih tepat sasaran. Semoga bantuan yang diberikan ini ddapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Jangan dibelikan untuk sesuatu yang tidak penting,” ucapnya.
Wetrizon.hantaran
