BUKITTINGGI, Hantaran.co – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bukittinggi bekerja sama dengan CV. Jasa Indah Mandiri Pekanbaru mengelar Pelatihan Kemandirian bagi Warga Binaan (WB). Pelatihan tersebut bertujuan agar warga binaan bisa membuat jas hujan, Senin (1/2).
Kepala Lapas Kelas II A Bukittinggi, Marten mengatakan, pelatihan kemandirian yang diikuti sebanyak 80 orang WB itu membuat jas hujan. Sedangkan instrukturnya berasal dari CV. Jasa Indah Mandiri Pekanbaru.
“Kami berkewajiban mengadakan pelatihan dan pembinaan bagi warga binaan. Karena kita telah ditunjuk sebagai Lapas Medium Security oleh Dirjen Pemasyarakatan,” kata Marten usai membuka pelatihan.
Menurut Marten, pelatihan kemandirian itu bertujuan untuk memberikan keterampilan agar WB yang telah selesai menjalani masa hukuman dapat mandiri dan dapat diterima ditengah tengah masyarakat.
Selain itu, dengan adanya pelatihan membuat jas hujan. Aktifitas para warga binaan akan bertambah dan akan meningkatkan income dan pendapatan tersendiri bagi warga binaan. Disisi lain, Lapas Bukittinggi juga dapat memberikan masukan kepada keuangan negara, berupa PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak).
“Warga binaan yang mengikuti pelatihan ini, adalah WB yang akan bebas. Sebab, setelah bebas mereka telah mempunyai keahlian,” ucapnya.
Sejak dua tahun belakangan ini, Lapas Bukittinggi telah sering mengadakan pelatihan dan pembinaan terhadap warga binaan, seperti pelatihan bercocok tanam bawang dan pelatihan sablon baju. Lapas mengambil suatu kebijakan bagi WB yang telah pernah mengikuti pelatihan tidak boleh mengikuti pelatihan lain lagi.
Sementara itu, pimpinan CV. Jasa Indah Mandiri, Irni Oktana menyebutkan, selama ini pangsa pasar produk jas hujan sangat menjanjikan. Sehingga dia kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pasar jas hujan, baik di Sumbar maupun di luar Sumbar.
“Pelatihan ini akan kita gelar selama 5 hari ke depan. Mulai dari merakit mesin, pembuatan pola hingga menjadi jas hujan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, setelah mengikuti pelatihan itu,warga binaan akan diberikan sertifikat. Sertifikat itu dapat dipergunakan WB ditengah masyarakat.
“Hasil produki jas hujan ini, akan kita tampung dan pasarkan. Biasanya, warga binaan yang telah lulus pelatihan akan mampu menghasilkan jas hujan sebanyak 5 lusin dalam sehari,” katanya.
(Yursil/Hantaran.co).
Komentar