PESSEL, hantaran.co – Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat membudidayakan ikan lele dan bawang merah. Kegiatan itu merupakan program ketahanan pangan pemerintah nagari setempat untuk menjaga ketersediaan pangan melalui bidang pemberdayaan masyarakat.
Kasi Pemerintahan Nagari Koto VIII Pelangai, Bhatma Adrison Putra mengatakan, tujuan dilakukannya budidaya ikan lele dan komoditas bawang merah oleh nagari, agar masyarakat bisa memanfaatkan secara berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan ekonomi dalam pengadaan budidaya dan komoditas baru.
“Biasanya masyarakat hanya cenderung bercocok tanam padi dan jagung saja. Sekarang kami upayakan budidaya ikan lele dan bawang merah ini. Sehingga kedepan diharapkan bisa meningkatkan penghasilan masyarakat nagari sesuai dengan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” ucap Bhatma Adrison pada hantaran.co jaringan Haluan, Sabtu (23/7/2022).
Selain itu, kata dia, dengan adanya program ketahanan pangan budidaya ikan lele dan bawang merah oleh Pemerintah Nagari Koto VIII Pelangai, maka diharapkan bisa jadi percontohan bagi masyarakat di nagari lain agar turut serta melaksanakan kegiatan tersebut.
“Kami berharap agar masyarakat di nagari ini bisa terpancing untuk mengembangkan budidaya dan komoditas ini kedepannya. Selain itu, untuk membangkitkan jiwa kewirausahaan masyarakat dalam menciptakan peluang usaha baru. Dalam program ini, kami memprioritaskan masyarakat kurang mampu yang belum tersentuh bantuan pemerintah sekalipun, dan sebagian kecilnya juga dilibatkan generasi muda,” katanya lagi.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk Nagari Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, kegiatan tersebut sudah berjalan di Kampung Koto VIII Hilia dan Koto VIII Mudiak. Adapun sebagai peserta yang bergabung dalam budidaya ikan lele terdiri dari 30 keluarga penerima manfaat (KPM). Sementara untuk komoditas bawang merah 20 KPM.
“Seluruh biaya dalam program ini ditanggung sepenuhnya oleh nagari. Sementara untuk anggaran yang dikucurkan dalam program ini sebesar Rp209 juta hingga panen. Termasuk juga biaya-biaya pelatihan dan mendatangkan narasumber,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Nagari Koto VIII Pelangai Syafridul menjelaskan, secara keseluruhan anggaran yang masuk ke nagari pada tahun 2022 lebih kurang sebesar Rp1.366 miliar. Dengan rincian Rp945 juta dana desa (DD) dan Rp421 juta anggaran dana desa (ADD).
“DD kami fokuskan untuk program ketahanan pangan, pembuatan peta nagari, program data penduduk Sustainable Development Goals (SDGS), pembuatan jamban/MCK bagi masyarakat kurang mampu, siaga Covid-19, pembayaran gaji kader TPA, TSA, dan TK. Sementara ADD untuk membayar gaji perangkat, Bamus, tenaga honor, dan operasional kantor,” tuturnya.
hantaran/*
Komentar