LIMAPULUH KOTA, hantaran.co — Nagari Maek kini tak lagi terisolir. Dulu, akses jalan menuju nagari di ujung Limapuluh Kota itu sangat memprihatinkan. Jalan batu berlumpur merupakan satu-satunya akses menuju nagari yang dihuni lebih kurang 15 ribu jiwa itu.
Kini, nagari yang berada di Kecamatan Bukit Barisan tersebut juga sudah bisa menikmati aliran listrik sebagai penunjang kehidupan warga di sana. Begitu juga dengan telekomunikasi, warga Maek tak perlu lagi memanjat pohon untuk bisa terhubung dengan orang-orang di luar nagari itu, seperti beberapa tahun lalu.
Salah satu yang paling berkesan bagi warga Nagari Maek, yaitu sudah diaspalnya akses jalan di sana. Dulu, mereka harus berjuang menaklukan ekstrimnya jalan agar bisa menjual hasil pertanian sampai di kota. Tikungan-tikungan tajam, curamnya jurang dan licinnya jalan, harus dilewati warga agar bisa keluar-masuk nagari seribu menhir itu. Kini, warga pun sudah bisa berkendaraan lancar di atas jalan beraspal.
“Dulu, jalan memang berlumpur dan butuh perjuangan ekstra agar bisa sampai di kota. Kami pun berterima kasih kasih atas tingginya perhatian, Pak Mulyadi terhadap Nagari Maek. Berkat perjuangan Pak Mulyadi, kami sudah bisa menikmati jalan beraspal,” kata Datuak Sati, tokoh masyarakat Maek saat menyambut kedatangan calon Gubernur Sumbar, Mulyadi baru-baru ini.
Katanya, sosok Mulyadi tidak asing lagi di Nagari Maek. Bahkan, jalan utama yang membentang di Nagari Maek, masyarakat menyebutnya sebagai jalan Mulyadi. “Warga di sini (Maek) tahunya itu jalan Pak Mulyadi. Karena jalan tersebut adalah perjuangan beliau,” ucap Datuak Sati.
Datuak Sati atas nama masyarakat Maek berterima kasih kepada Mulyadi yang selama ini memiliki perhatian tinggi terhadap nagari seribu menhir tersebut. Tak hanya jalan saja yang dibawa untuk pembangunan Maek oleh Mulyadi.
Tetapi banyak pembangunan yang telah dilakukan calon Gubernur Sumbar itu terhadap Nagari Maek. Seperti pembangunan irigasi, rumah tak layak huni hingga panel lampu surya. “Malam hari, Maek sudah terang berkat Pak Mulyadi,” ucapnya lagi.
Sedangkan calon Gubernur Sumbar, Mulyadi mengatakan, Maek adalah salah satu daerah dengan potensi yang luar biasa. Dari alam hingga peradabannya. “Maek ini, harus dikelola oleh pemerintah. Ini nagari yang kaya potensi. Karena itu, Maek harus diperhatikan,” kata Mulyadi.
Dengan kondisi Maek yang dulu minim pembangunan hingga jauh tertinggal dengan nagari lainnya, sehingga terketuk hati Ketua DPD Demokrat Sumbar tersebut untuk mengubah Maek lebih maju. “Ini yang saya lakukan di Kementerian PU, membawa anggaran pusat untuk pembangunan di nagari. Orang pusat awalnya tidak setuju, tetapi setelah saya yakinkan bagaimana kondisi Nagari Maek saat itu, akhirnya orang pusat mau mengucurkan anggaran untuk pembangunan Nagari Maek,” ujarnya.
Kata Mulyadi, sudah puluhan Miliar Rupiah anggaran pusat yang dikucurkan untuk pembanguan Nagari Maek. Untuk jalan saja contohnya, hampir Rp40 Miliar sudah direalisasikan untuk pembangunan peningkatan dan pemeliharaan akses jalan hingga beraspal seperti kondisi saat ini. Kemudian, pembangunan melalui program PPIP sebesar R 250 juta per jorong yang selalu dilakukan.
“Selama ini, saya sudah banyak berbuat untuk kepentingan Limapuluh Kota, terutama Nagari Maek. Tetapi akan lebih banyak berbuat lagi apabila diamanahkan jadi Gubernur Sumbar,” ucap Mulyadi.
Saat pertemuan dengan warga Maek itu, hadir calon Bupati, Darman Sahladi, Wakil Ketua, Wendi Chandra, pengurus dan kader partai koalisi pasangan Mulyadi-Ali Mukhni, Demokrat-PAN. (*)
Dadang/hantaran.co