PADANG, hantaran.co — Pemprov Sumbar membidik kedatangan wisatawan domestik sebanyak-banyaknya untuk membangkitkan kembali gairah kepariwisataan yang lesu akibat pandemi Covid-19. Selain menggencarkan promosi secara digital, fokus pembenahan destinasi juga akan dilakukan pada satu destinasi pilihan di setiap kabupaten/kota.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy, menyebutkan, dengan mengutamakan kunjungan wisatawan lokal, bukan berarti Pemprov mengabaikan peluang mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini. Meski demikian, pola promosi wisata ke luar negeri tidak akan dipakai lagi.
“Mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung, Pemprov memang berupaya optimal untuk wisatawan lokal. Namun, bukan berarti potensi wisatawan mancanegera kita kesampingkan,” kata Audy di sela Pelantikan Pengurus Asita Sumbar dan Dialog Pariwisata bersama Wakil Duta Besar Malaysia untuk RI di Auditorium Gubernuran, Rabu (24/3/2021).
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, Novrial, menyebutkan, berangkat dari visi dan misi yang diusung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, maka ke depan Pemprov akan fokus pada penetapan 19 destinasi unggulan provinsi serta satu destinasi kelas internasional.
“Sebanyak 19 destinasi unggulan provinsi ini berdasarkan pilihan yang diusulkan para kepala daerah di 19 kabupaten dan kota di Sumbar. Sementara itu destinasi kelas internasional yang akan jadi fokus kita adalah wisata pantai Mapaddegat dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mentawai,” kata Novrial.
Ada pun pemilihan 19 destinasi wisata unggulan provinsi, kata Novrial, akan dilandasi kesepakatan antara gubernur dengan wali kota dan bupati. Sehingga, pembangunan dan pengembangan destinasi itu secara fisik, serta yang paling penting pembangunan kesadaran wisata masyarakat setempat, akan menjadi pekerjaan bersama.
Untuk menjalankan rencana tersebut, Novrial menyebutkan Dispar Sumbar telah membuat indikator dalam menentukan kriteria destinasi unggulan untuk tiap kabupaten dan kota. Beberapa di antaranya adalah keunikan, sudah biasa dikunjungi wisatawan, indikator pengelolaan, dokumen perencanaan, dokumen lingkungan hidup, dan beberapa lainnya.
“Ini berguna untuk memperjelas titik destinasi mana yang paling diminati sehingga perlu dipercepat pengembangannya. Dengan kesepakatan, maka Pemkab dan Pemko tidak sendiri mengurusnya, tetapi juga dibantu oleh pemerintah provinsi,” ujarnya lagi.
Strategi Promosi
Sementara itu untuk menggaet sebanyak-banyaknya wisatawan lokal ke Sumbar pada tahun ini, Pemprov Sumbar masih akan fokus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kepariwisataan. Pembekalan pengetahuan serta sosialisasi secara terus menerus akan dilakukan lewat program-program yang tengah dirancang.
Selain itu, kata Novrial, sebagaimana disampaikan Wagub Audy sebelumnya, pola promosi pariwisata Sumbar ke depan akan meninggalkan pola-pola lama seperti berkunjung ke luar negeri untuk memperkenalkan Sumbar. Alih-alih demikian, Pemprov akan fokus menggandeng banyak pemengaruh atau influencer untuk mempromosikan Sumbar.
“Jadi kanal promosi untuk menarik kunjungan wisatawan lokal ini adalah melalui promosi digital yang lebih gencar. Kita akan libatkan para influencer yang nanti akan mengeksplorasi Sumbar dan kemudian mempromosikan Sumbar lewat akun media sosial mereka. Berbagai platform digital akan kita optimalkan,” ujarnya lagi.
Destinasi Internasional di Mentawai
Pemprov Sumbar saat ini juga tengah mempersiapkan satu destinasi unggulan kelas Internasional, berupa kawasan wisata pantai di Mapaddegat yang dikenal sebagai pantai dengan ombak terbaik di dunia. Selain itu, percepatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mentawai juga menjadi fokus ke depan.
Saat berkunjung ke Mentawai pada Selasa (23/3/2021), Wagub Audy Joinaldy menyebutkan bahwa Mentawai memiliki potensi luar biasa untuk menjadi destinasi Terindah, Terbaik, dan Ternama yang kemudian disingkat 3T. Ia juga menekankan, potensi itu harus dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal.
“Mentawai butuhkan diperhatikan lebih dalam hal pembangunan sosial, budaya, dan kesejahteraan. Dan di sini potensi wisatanya sangat berpeluang untuk ikut memajukan perekonomian Sumbar secara umum,” ujar Audy saat Rakor Dispar seluruh kabupaten dan kota se-Sumbar di Aula Bappeda Pemkab Mentawai.
Audy menekankan, salah satu program dan kegiatan yang akan tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar 2021-2026 adalah menetapkan satu destinasi unggulan pada setiap kabupaten dan kota di Sumbar, serta satu destinasi unggulan kelas internasional di Mentawai.
“Saya mungkin nanti akan membawa investor-investor untuk melihat potensi wisata Mentawai ini. Mana tahu ada yang nyangkut untuk memajukan pembangunan dermaga besar yang mampu menampung kapal-kapal internasional bisa sandar. Ini kerja besar besama-sama membangun daya tarik wisata Mentawai,” ujarnya.
Sementara itu, di sela dialog pariwisata di Auditorium Gubernuran Sumbar sehari setelahnya, Bupati Mentawai Yudas Subaggalet menyebutkan, destinasi kelas internasional yang akan dikembangkan di Mentawai adalah kawasan pantai Mapaddegat serta KEK Mentawai.
“Ombak di Mentawai sudah dikenal sebagai salah satu ombak terbaik di dunia untuk berselancar. Sehingga, banyak peselancar dunia yang datang ke Mentawai. Namun, salah sati sarana penunjang yang diperlukan adalah bandara untuk menyambut kedatangan mereka,” kata Yudas.
Saat ini, kata Yudas, pembangunan Bandara Rokot di Mentawai masih berlangsung dan ditargetkan rampung pada tahun 2022. Pembangunan yang menelan biaya hingga Rp500 miliar ini diharapkan bisa memberi kemudahan bagi wisatawan asing untuk datang ke Mentawai. (*)
Darwina/hantaran.co
Komentar