Puluhan Karyawan RSUD Lubuk Basung Belum Terima Insentif Covid-19, Ini Kata Direkturnya

karyawan rsud lubuk basung

Ilustrasi uang

AGAM, hantaran.co – Puluhan karyawan non tenaga kesehatan RSUD Lubuk Basung, Kabupaten Agam, mengeluhkan terkait realisasi insentif Covid-19 yang belum ada kejelasan.

Salah seorang karyawan RSUD Lubuk Basung, yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, insentif Covid-19 bagi non nakes yang belum dicairkan itu terhitung sejak bulan Januari sampai Desember 2021.

“Tenaga non nakes di RSUD Lubuk Basung, juga ikut dalam menangani Covid-19. Akan tetapi untuk insentif, bagi non nakes tidak ada kejelasan dari RSUD Lubuk Basung hingga sekarang. Kami sudah tidak tau lagi kemana mau mengadu, setiap ditanyakan bagaimana kejelasannya, kami tidak mendapatkan jawaban yang jelas,” ungkapnya.

“Kami sudah berkali-kali menanyakan bagaimana kejelasan dari pihak terkait. Namun sampai saat ini belum ada jawaban yang jelas. Kita juga terlibat langsung dengan pasien Covid-19,” sebutnya.

Selain itu, ia juga meminta kepada direktur RSUD untuk segera menyelasaikan persoalan remunisasi dan mengambil keputusan yang tepat, sehingga seluruh karyawan mendapatkan keadilan.

“Kami mohon kepada direktur untuk segera dapat menyelesaikan remunisasi dan bisa mempertimbangkan keadilan bagi karyawannya. sehingga, karyawan RSUD dapat bekerja dengan baik dan lebih semangat lagi,” katanya lagi.

Sementara itu Direktur RSUD Lubuk Basung, Syahrizal Antoni saat dikonfirmasi menjelaskan, terkait insentif non nakes memang tidak ada dalam Permenkes, yang ada hanya insentif Nakes.

Tapi pihaknya akan mengusahakan agar non nakes ini juga mendapatkan insentif Covid-19.

“Kami akan mengajukan nota dinas kepada bupati. Jadi lihatlah kedepannya,” ujarnya Kamis (9/12/2021).

Syahrizal mengatakan, untuk insentif non nakes ini sebelumnya sudah dianggarkan oleh pihak rumah sakit, namun tentu harus melihat legalitas.

“Upaya lain kami akan mencoba mengajukan nota dinas,” katanya.

Sedangkan kata Syahrizal, terkait masalah remunerasi, saat ini pihaknya masih dalam musyawarah seluruh karyawan rumah sakit.

“Kami sudah bermusyawah bahkan menggunakan jasa pihak ke-tiga agar bisa dicairkan remunerasi ini,” katanya.

(Peri/Hantaran.co).

 

Exit mobile version