PASBAR, hantaran.co — Kendati ditargetkan disalurkan pada awal tahun hingga Maret mendatang, namun hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pasaman Barat mengaku masih menunggu petunjuk teknis, termasuk jumlah penerima vaksin Covid-19.
Kepala Dinkes Pasbar, Jon Hardi, mengungkapkan bahwa Pemkab Pasbar masih menunggu petunjuk teknis, baik dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) maupun dari pemerintah pusat. Meski demikian, ia memastikan tenaga kesehatan dan pelayan publik akan menjadi prioritas pertama dalam pemberian vaksin.
“Periode pertama vaksinasi menyasar tenaga kesehatan dan pelayan publik. Tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, bidan, dan tentunya pekerja di rumah sakit juga akan divaksin. Untuk pelayan publik atau tenaga publik seperti pekerja kantoran yang langsung berurusan dengan masyarakat atau pelayanan di bank-bank,” kata Jon Hardi kepada Haluan, Senin (4/1/2021)..
Ia mengatakan, di Pasbar dua rumah sakit rujukan Covid-19, yakni RSUD Jambak dan RS Yarsi Simpang Empat. Sementara, untuk puskesmas di antaranya, Puskesmas Air Bangis, Puskesmas Silaping dan Desa Baru, Puskesmas Ujung Gading dan Ranah Salido, Puskesmas Sungai Aur, Puskesmas Paraman Ampalu dan Muaro Kiawai, Puskesmas Talu dan Kajai, Puskesmas Parit, Puskesmas Suko Menanti Lembah Binuang dan Simpang Empat, Puskesmas Ophir, Puskesmas Sasak, serta Puskesmas Kinali, IV Koto, dan VI Koto.
Terkait dengan jumlah vaksin untuk Kabupaten Pasbar, Jon Hardi mengaku belum mendapatkan totalnya. Pihaknya masih menghitung jumlah tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin Covid-19.
“Berdasarkan informasi yang kami terima dari Bio Farma, hari ini (kemarin, red) telah didistribusikan vaksin Covid-19 serentak secara nasional. Vaksin tersebut disimpan dulu di Dinke Sumbar. Setelah itu baru disebar ke kabupaten/kota,” tuturnya. (*)
Owsniwati/hantaran.co