SOLOK, hantaran.co—Program ekskavator dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok ternyata disambut antusias masyarakat. Bahkan tak sedikit nagari-nagari di Kabupaten Solok yang berebut ingin menggunakannya.
Hal ini terlihat ketika Bupati Solok Epyardi Asda yang merupakan pelopor program tersebut mengunjungi Nagari Bukit Tandang, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok pada Rabu (20/7/2022).
Di Nagari yang mayoritas masyarakatnya petani itu, Epyardi diminta masyarakat untuk menambah kembali waktu penggunaan ekskavator di nagari tersebut meski tenggat waktu sudah habis. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa kilometer jalan yang mesti dibuka.
“Masyarakat kami meminta untuk penambahan waktu penggunaan ekskavator. Memang waktu yang diberikan ke nagari kami hanya dua bulan, tapi masyarakat meminta kepada bupati agar menambah waktu beberapa hari lagi untuk pembukaan jalan,”tutur Wali Nagari Bukit Tandang Wendra.
Disampaikannya, pihak nagari sudah mengeluarkan dana nagari senilai Rp46 juta ditambah bantuan masyarakat untuk pembelian BBM ekskavator. Karena alat dan operator sudah ditanggung oleh Pemkab.
“Karena antusianya masyarakat, mereka iuran untuk membeli BBM untuk ekskavator. Dari dana tersebut alhamdulilah kami berhasil membukan jalan sepanjang 10 Kilometer lebih ini juga berkat kebersamaan masyarakat kami yang gotong royong. Ini membuat kebanggaan bagi masyarakat. Andai saja itu dibuka menggunakan dana APBD pasti menguras anggaran,”ucapnya.
Ia menjelaskan, dengan terbukanya jalan usaha tani warga tidak lagi mengangkut hasil perkebunannya dengan memikul di pundak atau di atas kepala.
Wendra mengungkap di Nagari Bukit Tandang ada tiga jorong dan memiliki 300 hektare lahan basah 500 hektare lahan kering. Mayoritas masyarakatnya adalah petani karet, sawah, dan lainnya.
Dengan terbukanya jalan usaha tani dan lingkungan. Para petani dan masyarakat berharap ekonomi juga kian tumbuh.
Dalam penelusuran Hantaran.co, permintaan penambaan waktu pemakaian ekskavator tak hanya di Nagari Bukit Tandang. Sejumlah nagari seperti Surian juga ikut meminta tambahan waktu pemakaian.
Bupati Solok Epyardi Asda, mengaku permintaan masyarakat tersebut dilema. Karena permintaan penggunaan ekskavator di nagari lain juga tinggi.
“Ini lah yang mesti saya hadapi sebagai pemimpin, mesti adil kepada masyarakat. Warga Bukit Tandang meminta untuk menambah waktu penggunaan alat berat ini beberapa hari. Karena ada sekitar 1 kilometer lagi yang belum dibuka. Kasihan juga saya ada warga yang rela iuran untuk beli BBM ekskavator ini. Jadi sesuai kesepakatan kami tambah beberapa hari. Setelah itu alat langsung dibawa ke nagari lain,”ucapnya.
Disampaikannya, setelah jalan 10 kilometer berhasil dibuka, Pemkab Solok akan menganggarkan untuk pengecoran jalan tersebut. Epyardi mengatakan akan mengusahakan pengecoran mulai dilakukan pada tahun 2022 di tahun anggaran perubahan (APBD).
“Jadi saya usahakan minimal ada 2 kilometer di tahun ini dianggarkan untuk pengecoran jalan. Setelah jalan dicor masyarakat sekitar akan kami beri bibit gratis seperti kayu manis, jengkol, petai, durian dan lainnya,”kata Epyardi.
Epyardi mengimbau, agar masyarakat seluruh perangkat di nagari untuk tetap kompak menjalin kerja sama untuk membangun nagari. Hal ini berkaitan dengan kelancaran untuk pembangunan baik dari nagari, Pemkab dan pemerintah pusat.
“Kalau kita kompak semua pasti berjalan lancar, pihak nagari berjalan baik dengan Pemkab, begitu juga dengan proram pusat yang dibawa oleh anggota DPR RI juga mudah disalurkan dengan kerja sama yang baik ini,”kata Epyardi.
(Dafit/Hantaran.co)
Komentar