BUKITTINGGI, hantaran.co — Panitia Pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh, kembali melakukan lelang satu unit mobil wakaf. Mobil dengan jenis Sedan Suzuki Forsa GLX tahun 1989 tersebut akan dilelang selama bulan Muharram ini.
Untuk harga lelang, panitia pembangunan masjid membuka penawaran seharga Rp12 juta. Bagi masyarakat yang berminat dapat menghubungi panitia pembangunan masjid atau melalui contact person via WhatsApp dengan nomor 081275954414.
“Ini merupakan lelang mobil kedua yang dilakukan oleh panitia pembangunan masjid. Sebelumnya pada Bulan Syawal 1442 H, kami juga telah melakukan lelang terhadap satu unit mobil matic Mitsubishi Outlander Sport tahun 2014, yang diwakafkan oleh Keluarga Hj Imrawati untuk pembangunan masjid,” kata Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh, M. Abdullah Salim, Selasa (10/8/2021).
Ia mengatakan, mobil Suzuki Forsa GLX Tahun 1989 yang dilelang ini diwakafkan oleh keluarga Akmaluddin Dt Panduko Reno dari Nagari Sariak Laweh Batu Hampar, Kabupaten Lima Puluh Kota kepada panitia pembangunan masjid pada 1 Agustus 2021. Pemilik mewakafkan mobilnya untuk dilelang, dan uang hasil lelang atau penjualan mobil akan digunakan sepenuhnya untuk kelanjutan pembangunan masjid.
“Sebelum dibuka harga lelang, kami terlebih dahulu melakukan cek harga mobil dan survey harga pasar untuk menentukan harga jual. Dari pengecekan yang kami lakukan, panitia pembangunan masjid memutuskan untuk membuka harga penawaran lelang sebesar Rp 12 Juta. Kami berharap mobil ini bisa terjual melebihi harga lelang, karena uangnya untuk pembangunan masjid,” ujar M. Abdullah.
Ketua Pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh, Dedi Fatria Dt Mangkuto Sutan, menyampaikan terima kasih kepada keluarga Akmaluddin Dt Panduko Reno yang telah mewakafkan satu unit mobil untuk pembangunan masjid. Semoga wakaf yang diberikan ini menjadi amal jariah dan ladang pahala bagi pewakaf.
Ia mengakui, sejak awal dimulainya pembangunan masjid, begitu besar perhatian masyarakat, donatur dan kaum muslimin/muslimat untuk selesainya pembangunan Masjid Tablighiyah Garegeh. Hal ini terlihat dari bantuan dan sumbangan yang diterima panitia pembangunan masjid selama ini. Bahkan bantuan yang diterima juga berdatangan dari luar daerah.
“Jika pada bulan Syawal 1442 H lalu panitia pembangunan masjid menerima wakaf mobil Mitsubishi Outlander dari keluarga Hj Imrawati, alhamdulillah saat ini kita kembali menerima satu unit mobil wakaf Suzuki Forsa GLX Tahun 1989. Berbagai bantuan yang diterima ini patut kita syukuri,” ujar Dedi Fatria.
Menurutnya, progress pembangunan masjid sudah mendekati 40 persen hingga Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 Hijriyah. Waqaf yang sudah diterima sekitar Rp18 Miliar yang bersumber langsung dari masyarakat, baik itu berupa uang, emas, semen, besi, pasir, batu bata, dan mobil.
Waqaf yang paling besar diterima adalah wakaf tanah seluas 2.238 Meter dari keluarga Hj Emmi Jamaan suku Pisang Garegeh. Jika dinilai dengan uang, maka wakaf tanah itu sekitar Rp5 Miliar. Semoga semua waqaf yang diterima menjadi amal jariyah untuk yaumul akhir kelak.
“Pembangunan masjid Tablighiyah Garegeh akan berakhir di angka lebih kurang 50 Miliar. kita masih membutuhkan banyak bantuan dari masyarakat, para donatur, pemerintah kota, provinsi, dan pemerintah pusat. Untuk CSR dari BUMN juga sudah cukup banyak kita terima seperti dari PT POS, PLN, Jasa Raharja, PT Taspen, dan Perbankan lainnya,” ujar Dedi Fatria.
Ia menambahkan, Nazir Wakaf Masjid Tablighiyah yang diketuai oleh Inyiak H. SR Dt Tan Gagah, juga sudah berupaya memperluas areal masjid Tablighiyah dengan membeli tanah di sekitar masjid, dengan total yang sudah dibeli pada tahun ini seluas 1.700 Meter. Areal ini akan diperuntukan untuk pusat ekonomi dan pusat pendidikan Tablighiyah. Jika di total keseluruhan, areal Masjid Tablighiyah yang awalnya 1.900 Meter sekarang sudah mendekati 6.000 meter persegi.
“Selaku anggota DPRD, kita juga telah menempatkan anggaran melalui dana pokok pikiran (Pokir) sebesar 500 Juta untuk pembangunan MDA Tablighiyah pada 2022 mendatang. Mudah-mudahan dana pokir yang kita anggarkan ini tidak ada halangan dan bisa direalisasikan,” ucap anggota DPRD dari Partai PPP ini.
Dedi Fatria juga berharap ada tambahan dana dari Pemko Bukittinggi melalui Wali Kota atau Wakil Walikota diluar dana Pokir yang telah dianggarkan tersebut. “Kami sangat yakin akan ada tambahan dana di 2022 dari Kepala Daerah Bukittinggi. Sebab, jika kita perhatian RPJMD serta visi dan misi Wali Kota, sangat konsen dalam dalam memakmurkan Syiar Islam salah satunya Masjid,” tuturnya. (*)
Gatot/hantaran.co