BUKITTINGGI, hantaran.co – Pergerakan wisatawan ke Kota Bukittinggi selama tahun 2022 meningkat tajam. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan di tahun ini yang sudah mencapai diatas satu juta lebih. Jumlah kunjungan tersebut menjadi rekor tertinggi sejak awal pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi, Hendry mengatakan, sektor pariwisata Kota Bukittinggi kembali pulih setelah diterpa pandemi Covid 19 sejak dua tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bukittinggi selama 2022.
Jumlah kunjungan itu terlihat dari kunjungan wisatawan yang menginap di Hotel Bintang dan Non Bintang, serta kunjungan wisatawan ke objek wisata berbayar di Kota Bukittinggi, seperti Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) dan taman Panorama Lobang Jepang.
Berdasarkan data yang ada pada Disparpora Bukittinggi, jumlah wisatawan yang menginap di Bukittinggi dari Januari hingga Oktober 2022 sebanyak 119.815 orang, yang terdiri dari 119.763 wisatawan nusantara dan 52 wisatawan mancanegara. Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata berbayar di kota Bukittinggi dari Januari-Oktober 2022, mencapai 999.555 wisatawan, yang terdiri dari 998.556 wisatawan nusantara, dan 999 wisatawan mancanegara.
Dari total kunjungan wisatawan ke objek wisata berbayar dari Januari-Oktober 2022, peningkatan kunjungan terjadi pada Mei 2022 dengan jumlah kunjungan mencapai 296.212 wisatawan. Kemudian Juni sebanyak 123.545 wisatawan, dan Juli sebanyak 130.094 wisatawan. Sedangkan kunjungan wisatawan yang paling sedikit terjadi pada April sebanyak 17.467 wisatawan, dan Oktober sebanyak 17.529 wisatawan.
“Sejak pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan tahun ini memang sangat luar biasa. Kita perkirakan hingga Desember 2022 ini, jumlah kunjungan wisatawan di objek wisata berbayar sudah mencapai diatas 1 juta. Mudah-mudahan menjelang akhir tahun, jumlah kunjungan ke objek wisata berbayar bisa menembus angka 1.200.000 pengunjung, sesuai dengan target kunjungan wisatawan di tahun ini,” kata Hendri,” Jumat (16/12).
Ia menyebutkan, salah satu indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pariwisata di Bukittinggi adalah tingkat kunjungan wisatawan di hotel dan kunjungan wisatawan di objek wisata berbayar. Untuk kunjungan di hotel, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak hotel untuk mengupdate jumlah kunjungan yang ada. Sedangkan untuk kunjungan di objek wisata berbayar, datanya real time yang langsung di input hari itu juga.
“Untuk kunjungan di objek wisata datanya real time, karna data pengunjung yang masuk di objek wisata ini langsung kita input hari itu juga. Dari data yang kita input itu akan diketahui berapa jumlah wisatawan yang masuk di objek wisata setiap harinya,” ujar Hendry.
Untuk 2023 mendatang sebut Hendry, pemerintah daerah berharap jumlah kunjungan wisatawan ke Bukittinggi tahun ini bisa terus berlanjut untuk tahun tahun berikutnya, kalau bisa melebihi dari target yang sekarang ini, mengingat tahun depan pemerintah provinsi Sumbar sudah mencanangkan sebagai tahun kunjungan Wisata Sumatera Barat, melalui program Visit beautiful West Sumatera 2023.
“Kita berharap melalui program Visit Beautiful West Sumatera 2023, bisa menarik wisatawan yang lebih banyak lagi ke Sumbar pada umumnya, dan Bukittinggi khususnya. Dengan meningkatnya jumlah kunjungan tersebut tentu akan memberikan multiplier efek yang besar untuk pemulihan ekonomi. Untuk itu peran serta seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam mendukung program Visit Beautiful West Sumatra 2023 ini,” ucap Hendry.
Menurutnya, pihaknya belum bisa menargetkan jumlah kunjungan untuk 2023 mendatang, apakah target kunjungan wisatawan ke Bukittinggi masih sama dengan target tahun ini, atau memang ditingkatkan lagi. Hal ini tentunya melihat perkembangan ekonomi Indonesia.
Namun demikian, pihaknya optimis tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi di 2023 mendatang dapat meningkat lagi, sejalan dengan telah meredanya pandemi Covid-19. Disamping itu, pemerintah daerah juga akan menyiapkan berbagai program prioritas untuk menarik wisatawan ke Bukittinggi.
Diantara program prioritas itu adalah dengan mendorong pelaksanaan berbagai kegiatan event dan festival sesuai dengan kalender pariwisata Kota Bukittinggi, baik itu skala lokal maupun nasional dengan melibatkan pelaku UMKM dan masyarakat. Kemudian menarik berbagai iven di tingkat pusat dan provinsi untuk dilaksanakan di Bukittinggi, termasuk pelaksanaan event Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri (Pedati).
Selain itu, Kota Bukittinggi juga terus berupaya untuk mengembangkan objek wisata baru, terutama pengembangan desa wisata di kelurahan yang melibatkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Pengembangan desa wisata ini guna mewujudkan misi hebat Pemko Bukittinggi dibidang pariwisata, seni, budaya dan olahraga.
Untuk Kota Bukittinggi ujar Hendry, sudah ada 9 Pokdarwis yakni Pokdarwis Kelurahan Belakang Balok, Pokdarwis Bukik Cangang Kayu Ramang, Pokdarwis Bukik Apik Puhun, Pokdarwis Kayu Kubu, Pokdarwis Puhun Pintu Kabun, Pokdarwis Manggis Ganting, Pokdarwis Pulai Anak Aia, Pokdarwis Pakan Labuah, dan Pokdarwis Kelurahan Pakan Kurai.
Pokdarwis ini merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan pariwisata di kelurahan. Keberadaan pokdarwis ini juga berperan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki masing masing kelurahan, seperti desa wisata, UMKM, kuliner, homestay, dan lainnya.
Sejalan dengan itu, Bukittinggi juga sudah punya banyak jenis wisata yang bisa dinikmati oleh para wisatawan. Mulai dari wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata alam hingga wisata tradisional dan kuliner. Dengan banyaknya jenis wisata tersebut tentu bakal bisa menarik wisatawan yang lebih banyak lagi.
“Sejumlah agenda kita persiapkan untuk menyambut program Visit Beautiful West Sumatera 2023. Sebagai salah satu daerah destinasi wisata di Sumbar, tentunya objek wisata yang ada selalu kita benahi setiap tahunnya, terutama meningkatkan kondisi layanan, serta memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana yang ada,” tutur hendri.
Wetrizon/hantaran.co
Komentar