PASBAR, hantaran.co — Korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat pada umumnya masih tinggal di tenda. Dari 4.000 ribu unit kebutuhan Rumah Hunian Sementara (Huntara) baru terpenuhi sebanyak 80 unit.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Barat, Azhar, menyebutkan dibutuhkan 4.000 Huntara untuk korban gempa yang berada di Kabupaten Pasaman Barat. Setelah habis masa tanggap darurat, sekarang memasuki masa transisi atau masa pemulihan. Sehingga yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini adalah Huntara.
“Saat ini yang baru terbangunkan menurut standar Huntara ada sekitar 80 unit di Kecamatan Talamau,” kata Azhar.
Ia menerangkan, Huntara yang telah berdiri dibangunkan oleh berbagai kalangan seperti dari pemerintah, parpol, PMI, relawan dan pihak swasta lain nya.
“Masih banyak Huntara yang dibutuhkan, kita harap 50 persen dari 4.000 ini sudah bisa berdiri menjelang lebaran nanti,”katanya.
Namun kata Dia pencapaian target 50 persen tergantung dari kemampuan dari Non-Governmental Organization (NGO) yang digandeng oleh pemerintah.
“Belum ada kepastian berapa kemampuan dari NGO untuk membangun Huntara ini. Sekarang masih dibahas lebih lanjut dan begitu juga dengan standar harga,”katanya.
Ia mengungkapkan 4.000 unit Huntara yang bakal dibangun itu tersebar di 3 kecamatan yakni Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali.
Namun pemerintah sebut Azhar, akan berupaya semaksimal mungkin mengejar target sekitar 50 persen sebelum Hunian tetap (Huntap) dibangunkan.
“Ini yang belum bisa kita jawab, berkemungkinan Huntara dan Huntap akan sejalan nantinya. Namun untuk Huntap diprioritaskan bagi rumah warga yang mengalami rusak berat,” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Pasbar dari Fraksi Nasdem, Muhammad Guntara, mengatakan bahwa Huntara merupakan yang paling penting di bangun menjelang bulan Ramadhan. Ia mengajak Pemda Pasbar untuk bahu membahu melakukan pembangunan Huntara.
“Perusahaan bisa kita ajak untuk bekerjasama dalam hal ini,”katanya. (*)
Owniwati/hantaran.co
Komentar