PADANG, hantaran.co — Program sekolah penggerak menjadi salah satu program prioritas dan strategi utama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan satuan pendidikan. Dengan program ini, harapannya guru maupun sekolah penggerak bisa tambah kritis, kreatif, beriman, bertakwa, dan berkebinekaan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BP Paud dan Dikmas Sumbar, Wisma Endrimon, dalam forum pemangku kepentingan program sekolah penggerak Kota Padang Tahun 2021, di Hotel Kryad Bumi Minang, Senin (8/11/2021).
Dikatakannya, kegiatan forum pemangku kepentingan program sekolah penggerak ini dalam upaya untuk menciptakan sekolah sebagai katalisator untuk memajukan sekolah dalam rangka profil pelajar Pancasila.
Wisma mengatakan, di angkatan pertama ada empat kabupaten kota di Sumbar yang ditunjuk sebagai sekolah penggerak, yaitu Kota Padang, Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluhkota dan Kabupaten Tanah Datar.
“Angkatan pertama ini cuma empat kabupaten kota yang mengikuti forum pemangku kepentingan program sekolah penggerak. Termasuk sekolah SMA dan SLB yang dipilih dari sekolah di kabupaten kota tersebut,” ujarnya.
Di Kota Padang, sambung Wisma, peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 21 sekolah penggerak, terdiri dari dua TK, sembilan SD, empat SMP, lima SMA, dan satu SLB terpilih untuk menjalankan program sekolah penggerak mewujudkan profil pelajar pancasila.
Tidak hanya itu, ada peserta pengawas pembina, kepala sekolah, guru perwakilan komite pembelajaran, perwakilan orang tua, perwakilan dari siswa, serta pemerintah pendidikan Kota Padang.
“Mereka ini sudah mendapatkan menu perlatihan oleh pelatih ahli, dan mereka sudah menjalin prosesnya di sekolah. Hari ini mereka dikumpulkan bersama untuk mengikuti forum pemangku kepentingan,” ucapnya.
Diharapkan para peserta bisa berbagi praktek, baik desprektifnya apa kemajuan mereka, dan apa yang telah di capai dan mereka juga saling berbagi untuk mewujudkan impian bersama untuk kedepannya. Ditambahkannya, pihaknya dan LPMP Sumbar merupakan satuan kerja kementerian yang ada di provinsi. Pasalnya program ini program yang prioritas dan strategi utama dari Kemendikbudristek.
“Kebetulan di Kota Padang pelaksanaan kegiatan leading dari kita (BP Paud) yang bermitra dengan LPMP Sumbar. Tiga kabupaten kota lainnya leading dari LPMP Sumbar, yaitu Agam, Tanah Datar dan Limapuluhkota,” katanya.
Sementara itu, Kepala LPMP Sumbar, Sofian Asmirza, mengatakan, pihaknya sebagai UPT dari kementerian yang diharapkan berkolaborasi bersama BP Paud dan Dikmas Sumbar. Pasalnya, program sekolah penggerak ini yang merupakan program prioritas dari kementerian dalam meningkatkan menjadi siswa-siswa yang Pancasila.
“Ini program katalis dalam menjadikan siswa-siswa kita sebagai siswa yang mempunyai profil yang Pancasila,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Padang melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan, Pemko Padang mengapresiasi adanya program sekolah penggerak karena hal ini sebagai buah dari proses yang cukup lama yaitu sejak tahun 2020.
Dikatakannya, program ini juga sebagai momentum kebangkitan sekolah di Kota Padang, dalam mengembangkan kompetensi siswa untuk pendidikan yang lebih bermutu. Habibul mengatakan, program sekolah penggerak yang digagas oleh kementerian ini menunjukkan kongkorasi sudah berjalan, meski digagas oleh pemerintah pusat namun pemerintah daerah. “Kita berkomitmen semua kita yakini dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama di Kota Padang,” katanya.
Untuk itu, pihaknya mengusulkan untuk dipertimbangkan oleh pusat agar seleksi kepala sekolah ada hasil perolehan. Kemudian, mendorong semua pemangku kepentingan untuk sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat program sekolah penggerak ini. (*)
Fardi/hantaran.co
Komentar