PESSEL, Hantaran.co – Masyarakat Kampung Salak Jalamu, Nagari IV Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, berharap jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang pada September 2020 lalu, agar segera diperbaiki.
Bambang pemuda Kampung Salak Jalamu, menyebutkan, jembatan gantung tersebut memiliki panjang sekitar 100 meter, dan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di nagari setempat.
Selain sebagai urat nadi perekonomian masyarakat, jembatan itu sebagai akses penghubung warga untuk pergi ke kebun, ke sawah, dan pusat perbelanjaan. Bahkan, di seberang sungai tersebut juga bedomisili sebanyak 15 kepala keluarga (KK).
“Hingga kini jembatan putus tersebut masih belum diperbaiki. Padahal masyarakat sangat berharap agar segera diperbaiki pihak terkait. Banyak warga terpaksa berenang untuk menyeberang sungai. Tentunya bila kondisi air sungai tidak besar,” ucapnya, Kamis (21/1).
Menurutnya, kondisi tersebut sangat menghawatirkan. Sebab, jika sewaktu-waktu hujan lebat air sungai dipastikan bakal meluap. Akibatnya sebanyak 15 kepala keluarga yang berdomisili diseberang sungai menjadi terisolasi.
Wali Nagari IV Koto Hilia, Satria Darma Putra, kepada wartawan mengatakan, jembatan yang putus itu dibangun pada 2018 lalu, melalui APBD oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Pesisir Selatan.
“Sejak jembatan itu berdiri kokoh, Alhamdulillah ekonomi masyarakat setempat menggeliat dan terbebas dari keterisolasian. Kami berharap agar kondisi seperti sebelumnya bisa pulih kembali dan perbaikan jembatan ini bisa disegerakan. Sebab, jembatan itu merupakan urat nadi perekonomian warga di nagari ini yang sebagian besar berprofesi sebagai petani,” katanya.
Ia menuturkan, masyarakat di Kampung Jalamu, memang sangat berharap jembatan yang putus akibat banjir bandang itu bisa segera dilakukan perbaikan.
“Putusnya jembatan gantung dengan bentangan mencapai 100 meter itu, akibat banjir bandang pada September 2020 lalu, kondisi ini telah saya sampaikan kepada pemerintah daerah melalui BPBD setempat. Dan laporan ini juga sudah diteruskan ke BPBD Sumbar,” ujarnya.
Sebelumnya, kata dia, BPBD Sumbar bersama BNPB telah menurunkan timnya ke lokasi tersebut. Bahkan, tim berjanji bakal melakukan perbaikan jembatan itu melalui dana pusat pada 2021 dengan panjang sekitar 100 meter.
“Jika sudah diperbaiki, jembatan itu tidak hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua, namun juga kendaraan roda empat. Ya, semoga saja perbaikan jembatan ini bisa segera terlaksana,” ucapnya.
Ia berharap, dengan dibangunnya jembatan itu nantinya, perekonomian masyarakat yang banyak bertopang pada sektor pertanian, dan perkebunan, kembali menggeliat seperti sebelumnya.
“Saya menghimbau masyarakat agar tetap sabar dan berdoa. Semoga nanti jembatan itu benar-benar berkualitas dan bangunannya jauh lebih baik dari sebelumnya,” katanya penuh harap.
(Okis/Hantaran.co)