SOLOK, hantaran.co—Masyarakat petani Kabupaten Solok kembali mendapat perhatian dari Bupati Epyardi Asda. Setelah jalan tani dibuka dengan ekskavator milik Pemkab, kali ini puluhan ribu bibit tanaman holtikultura dibagikan secara gratis.
Pembagian perdana itu diadakan di UPT Pertanian Aripan, Kabupaten Solok pada Rabu (14/9/2022). Ada 8 nagari yang diwakili oleh wali nagari yang membawa bibit tersebut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedi Hamzah didampingi Sekretaris Pertanian Miharta, mengatakan, pembagian bibit tersebut merupakan program Bupati Epyardi Asda yang menjadikan pertanian salah satu program unggulannya.
“Pak bupati sesuai perintahnya untuk segera menyerahkan bibit gratis itu ke masyarakat. Dengan pembarian bibit ini merupakan salah satu cara untuk mengangkat kembali sektor pertanian di nagari-nagari,”tuturnya.
Dijelaskannya, dengan adanya pembagian tersebut diharapkan tidak ada lagi lahan kosong.
“Untuk tahap awal ini ada 8 nagari yang datang, karena mereka sudah siap dengan lahannya. Jadi tinggal dibawa dari sini dan langsung tanam. Jadi untuk mendapatkan bibit ini lahannya harus sudah siap sehingga tidak ada kemungkinan bibit mati karena alasan belum ditanam,”tuturnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bibit yang dibagikan juga diutamakan bagi mereka yang serius dalam bertani. Hal ini terlihat dari keinginannya untuk menanam bibit yang banyak.
“Jadi minimal mereka butuh 100 bibit, yang artinya lahannya benar benar dijadikan untuk perkebunan dan menghasilkan produksi yang juga banyak lalu berimbas kepada ekonomi mereka. Misalkan untuk durian, kalau 100 bibit itu bisa luas lahannya satu hektare. Jadi bukan untuk dibagikan satu atau 2 bibit saja,”ucapnya.
Dijelaskannya, saat ini bibit yang disediakan diantaranya durian dengan varietas otong, Kromo Banyumas, Matahari, Kani dengan jumlah 6. 531 batang, bibit manggis dengan varietas Raya berjumlah 4.200 batang.
Bibit pisang varietas Cavedish berjumlah 4.200 batang, bibit Pepaya varietas Merah Delima berjumlah 1.500 batang, bibit kulit manis berjumlah 3.000 batang dan bibit pinang berjumlah 2.000 batang, dan bibit lainnya.
Wali Nagari Singkarak, Rahman mengatakan, permintaan di nagarinya cukup tinggi. Hal ini terlihat sudah ada 350 pisang, durian 250 dan manggis 250.
“Jadi ini masyarakat kami sudah menyiapkan lobang-lobang di lahannya untuk ditanam. Jadi lahan-lahan kosong dapat dimanfaatkan,”tuturnya.
Wali Nagari Bukit Bais, Usnidar mengungkapkan, apa yang dilakukan Bupati Epyardi Asda pada saat ini ditunggu-tunggu masyarakat terutama para petani.
Dikatakannya, hampir 99 persen warga nagarinya bekerja sebagai petani. Dengan adanya program ekskavator oleh bupati untuk membuka jalan tani serta pemberian bibit gratis, akan mempermudah masyarakatnya untuk mengambangkan prosuk pertanian.
“Masyarakat kami 99 persen itu petani. Jadi setelah lahan tani dibuka sesuai dengan janji pak bupati akan memberikan bibit gratis. Alhamdulilah kami langsung mengambil bibit ini untuk dibagikan kepada masyarakat kami yang sudah mendaftar,”tuturnya.
Ia menjelaskan, pada tahap awal ini ia mendapat 250 bibit pisang, 100 durian, dan 50 manggis.
“Mudah-mudahan dengan adanya program ini, perekonomian kami di Nagari Bukit Bais lebih meningkat. Dan semoga semakin banyak bantuan untuk nagari kami,”ujarnya.
Sebelumnya Bupati Epyardi Asda sering menyampaikan, bahwa program ekskavator yang digunakan untuk membuka jalan tani juga diiringi dengan pemberikan bibit gratis.
Hal ini bertujuan meningkatkan kembali sektor pertanian di Kabupaten Solok. Dimana kabupaten penghasil beras itu kaya akan produk pertaniannya.
“Semua ini hanya untuk masyarakat. Kita tahu, pandemi mengganggu perekonomian kita semua. Maka itu lahan tani dibuka dan diperbanyak dengan ekskavator milik Pemkab. Lalu ada bibit gratis. Nah bibit gratis ini disesuai dengan permintaan masyarakat sesuai dengan bibit yang mudah ditanam dan cocok di lokasinya. Misalnya di bagian Sungai Lasi itu cocok durian, maka kami berikan bibit durian,”ucapnya.
Kemudian, kata Epyardi terkait masuknya musim panen manggis di Kabupaten Solok, ia meminta dinas pertanian untuk mendata karena diperkiran ada ratusan ton yang siap atau sedang dipanen masyarakat.
“Ini agar diperhatikan harga jualnya. Jangan sampai termakan umpan harga murah yang diberikan pedagang-pedagang musiman semata. Kemaren waktu saya pembagian bibit manggis di Nagari Kinari dengan PT. Surya Elok Sejahtera (SES), mereka siap menampung manggis dengar harga Rp 22.000/ Kg. Dimana mereka juga siap menampung manggis hasil kebun petani kita. Artinya jangan lagi ada masyarakat kita yang terkecoh dengan harga manggis. Karena itu akan merugikan,” ucapnya.
(Dafit/Hantaran.co)
Komentar