PADANG, hantaran.co — Stasiun Pulau Aie merupakan salah satu stasiun bersejarah di Sumatra Barat. Stasiun yang diresmikan pada tanggal 1 Juli 1891 ini kini sudah mulai beroperasi Kembali. Stasiun ini sangat strategis dan menjadi pembuka akses ke beberapa kawasan wisata unggulan di Sumatra Barat.
Kepala Humas PT KAI Divre II Sumatra Barat, Ujang Rusen Permana, mengatakan, Sumatra Barat merupakan daerah strategis. Dengan potensi wisata yang cukup lengkap dan menarik untuk dikunjungi. Mulai dari wisata pantai, gunung, kuliner, budaya, dan sejarah.
Sejak pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) tahun 2021, 10 Februari 2021, Kereta Api Minangkabau Ekspres relasinya diperpanjang dari Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM) langsung ke Stasiun Pulau Aie yang berdekatan dengan area bersejarah yang cukup strategis ini, yaitu Kota Tua Padang.
Selain keindahan arsitektur bangunan lawas di Kota Tua, lokasi bersejarah ini bisa menjadi titik tumpuan awal untuk berkeliling dan menikmati ke tempat ikonik yang menarik lainnya di sekitar Kota Padang. Seperti jembatan Siti Nurbaya, Gunung Padang, pantai Air Manis (Malin Kundang), dan pantai Tepi Laut.
Menurut Ujang Rusen, dengan adanya 12 perjalanan pulang pergi KA Minangkabau Ekspres dari Bandara Internasional Minangkabau langsung ke Stasiun Pulau Aie memudahkan masyarakat untuk berpergian ke tempat-tempat wisata yang ada di Kota Padang.
Bahkan, dari Kota Tua, masyarakat sudah bisa mengakses transportasi laut yang berjejer di Sungai Muaro untuk mengantarkan ke Pulau Mentawai. Yang jaraknya cukup dekat dari stasiun Pulau Aie dengan dermaga Sungai Muaro.
“Antusiasme masyarakat menggunakan kereta Minangkabau Ekspres dari Pulau Aie terus mengalami peningkatan. Pada bulan Februari tercatat ada 1.563 penumpang dan meningkat menjadi 1.609 penumpang pada bulan Maret,”ujar Rusen.
Protokol Kesehatan
Ujang Rusen mengatakan, pada masa pandemi sekarang ini, perjalanan kereta api selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Setiap penumpang diharuskan memakai masker, menjaga jarak, dan suhu tubuh tidak lebih dari 37.3 derajat celsius.
Selain itu, untuk tetap menjaga kebersihan, disediakan wastafel portabel di area stasiun. Bahkan, kapasitas penumpang kereta api pun dibatasi hanya maksimal 70%.
“Di masa pandemi, untuk kapasitas penumpang kereta api dibatasi hingga 70%. Untuk KA Minangkabau Ekspres, total tempat duduk yang tersedia per hari adalah 1.680 dari hitungan normal sebelumnya adalah 2.400 tempat duduk,” tambah Rusen.
Pemesanan tiket KA Minangkabau Ekspres bisa di pesan melalui aplikasi KAI Access yang bisa diunduh di perangkat telepon genggam. Di aplikasi KAI Access, pemesanan dapat dilakukan untuk 7 hari sebelum keberangkatan kereta api.
Sedangkan penjualan tiket di loket stasiun hanya dilayani 3 jam sebelum keberangkatan kereta api. Tarif perjalanan menggunakan KA Minangkabau Ekspres adalah Rp 10.000 untuk tujuan BIM – Pulau Aie atau sebaliknya, dan Rp 5.000 untuk relasi Pulau Aie – Duku, “tambah Ujang Rusen Humas PT KAI Divre II Sumatera Barat. (*)
Berikut Jadwal KA Minangkabau Ekspres :
Pulau Aie – Bandara Internasional Minangkabau
1. 06.15 – 07.17
2. 08.45 – 09.45
3. 11.10 – 12.10
4. 13.25 – 14.23
5. 16.00 – 16.59
6. 18.25 – 19.30
Bandara Internasional Minangkabau – Pulau Aie
1. 07.30 – 08.36
2. 09.55 – 10.55
3. 12.20 – 13.17
4. 14.40 – 15.40
5. 17.10 – 18.08
6. 19.45 – 20.43
hantaran.co
Komentar