AGAM, hantaran.co — Ingin kembali melakukan proses belajar tatap muka di sekolahnya, meski vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan belum lengkap, Kepala Sekolah SMAN 2 Lubuk Basung, Agam, Wannasri mengirim surat ke bupati dan gugus tugas.
“Saya sudah menyurati Pak Bupati dan gugus tugas, untuk bisa belajar tatap muka bagi yang sudah divaksin dan komorbid yang punya surat keterangan tidak divaksin,” sebut Wannasri saat dihubungi pada Selasa (24/8/2021).
Lanjut Wannasri, sekarang di SMAN 2 dengan jumlah guru dan tenaga kependidikan 113 orang, baru 75 persen yang sudah melakukan vaksinasi. Ini kendala yang menjadi tantangan bagi sekolah untuk belajar tatap muka.
“Mereka ini tidak melakukan vaksinansi, ada yang komorbid atau penyakit penyerta, kemudian habis terpapar Covid-19 dan ada yang tidak bersedia untuk di vaksin. Selain itu, kendala lainnya vaksin juga habis stok di rumah sakit (RS) dan puskesmas,” ungkapnya.
Namun kata Wannasri, Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri menyaratkan untuk proses belajar tatap muka, vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan harus lengkap.
“Kebijakan menteri sebenarnya bagus, namun komitmen kawan-kawan yang kurang untuk mengikuti itu. Itu yang kami sayangkan,” katanya.
Wannasri mengungkapkan, menurutnya belajar melalui daring tersebut kurang efekti. Karena tidak interaktif secara maksimal, sehingga penilaian sikap dan karakter tidak bisa dilakukan.
Wannasri juga menyampaikan, terkait vaksin ini pihaknya dari awal secara pro aktif sudah mensosisialisasikan manfaat vaksin untuk herd imunity, kekebalan tubuh melalui rapat dinas dan himbauan di media sosial.
“Namun, sudah menjadi culture dan budaya kita tunggu dan lihat, lalu jika ada kepentingannya terganggu baru dia mau divaksin,” ucapnya. (*)
Peri/hantaran.co
Komentar