PESSEL, hantaran.co – Memasuki semester II tahun 2022, para Walinagari di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, diminta agar lebih transparan dalam menggunakan belanja yang bersumber dari Dana Desa (DD) dengan cara memasang baliho atau papan pengumuman.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesisir Selatan Mawardi Roska menegaskan, hal tersebut bertujuan untuk menghindari kecurigaan masyarakat dan upaya menghindari segala kecurangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Tujuannya agar bisa dilihat penggunaan dana desa oleh masyarakat. Dari itu kami menegaskan kepada pemerintah nagari agar segera melakukan pemasangan baliho pada lokasi-lokasi strategis,” ujar Sekda pada wartawan di Painan, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, upaya itu merupakan bentuk transparansi pihaknya dalam mengantisipasi tindakan penyimpangan dalam penggunaan anggaran, khususnya dana desa.
“Hingga kini di Pessel anggaran nagari rata-rata mencapai angka Rp1,5 miliar. Sehingga kami menilai niat atau peluang untuk melakukan penyimpangan oleh oknum pemerintahan nagari bisa saja terjadi,” ucapnya lagi.
Sekda menyebut, untuk mengantisipasi agar penyelewengan dana nagari bisa diantisipasi, maka perlu dilakukan pengawasan secara bersama. Salah satunya dengan cara melakukan pemasangan baliho tersebut.
“Ya, semua ini bertujuan agar penggunaan anggaran nagari atau dana desa di Pessel benar-benar tepat sasaran, serta terlaksana sesuai harapan bersama,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Pessel, Zulkifli menjelaskan, anggaran dana nagari yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat ke daerah itu pada 2022 ini mencapai Rp240,7 miliar.
“Angka itu terdiri dari DD sebesar Rp161.021.565.000, dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp79.707.391.600 pula. Dana sebesar itu diperuntukkan pada 182 nagari yang tersebar di 15 kecamatan yang ada, dengan jumlah per nagari berkisar antara Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar,” ucapnya menjelaskan.
hantaran/*
Komentar