PESSEL, hantaran.co – Komando Distrik Militer (Kodim) 0311/Pesisir Selatan (Pessel) mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di daerah setempat.
Dukungan tersebut direalisasikan dengan memanfaatkan lahan kelompok tani di Nagari Koto Berapak, Kecamatan Bayang, Pesisir Selatan seluas 10 hektare untuk ditanami jagung.
“Nah, ini adalah bentuk kegiatan Food Estate kita di Kodim 0311. Kalau kemarin kita sudah tanam padi, sekarang kita menanam jagung,” ujar Dandim 0311/Pessel Letkol Inf Moch Suherli usai melaksanakan tanam jagung serentak di Nagari Koto Berapak, Senin (25/7/2022).
Suherli menyebut, hasil produksi jagung dengan luas 10 hektare itu diharapkan bisa optimal. Minimal kata dia, untuk satu hektare lahan bisa menghasilkan produksi jagung sekitar delapan ton.
“Kalau satu hektare saja bisa 8 ton, itu bagus. Coba saja hitung, 10 hektare kali 8 ton dan itu nanti bakal kita bagi-bagikan kepada masyarakat,” ucapnya lagi.
Setidaknya, produksi jagung tersebut dapat membantu meringankan kesulitan rakyat di masa sekarang.
Pada tahap awal ini, lanjut Dandim, ada seratus karung bibit dan seratus karung pupuk yang disiapkan. Nantinya, segala kebutuhan untuk penanaman jagung tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan lahan.
Sesuai perencanaan, hasil produksi tanaman jagung diperkirakan sekitar tiga setengah bulan.
Menurut Suherli, kegiatan Food Estate yang diselenggarakan secara serentak di Indonesia merupakan program pemerintah dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Tujuannya, agar tercipta kesejahteraan masyarakat yang dapat mendukung pelaksanaan tugas melalui kegiatan Binter dan penggalangan terbatas secara persuasif guna menjaga stabilitas perekonomian di daerah.
Secara kuantitatif yakni terpenuhinya kebutuhan pangan bagi masyarakat yang kurang mampu di wilayah Kodim 0311/Pessel.
“Namun secara kualitatif, terbinanya masyarakat petani, terciptanya kesadaran prajurit dan masyarakat untuk memberdayakan potensi wilayah, terbinanya masyarakat petani dan kelompok tertentu lainnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan di wilayah Kodim 0311/Pessel,” tuturnya.
Hal penting lainnya kata Dandim, adalah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi dan terpeliharanya lahan TNI AD dan masyarakat untuk dijadikan sumber pangan di wilayah Kodim 0311/Pessel.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Pesisir Selatan, Rudi Hariyansah mengapresiasi kegiatan Food Estate yang dilakukan Kodim 0311/Pessel.
Wabup menyebut, pada dasarnya urusan ketahanan pangan merupakan tanggungjawab bersama. Bukan saja menjadi ranah pemerintah daerah atau dinas pertanian. Tapi, TNI juga dapat mengambil peran besar untuk mendorong peningkatan ketahanan pangan.
“Indonesia harus siap-siap dengan ketahanan pangannya. Lahan kosong harus dimanfaatkan. Kalau tidak bisa tanam padi karena faktor produksi, alternatifnya adalah tanaman jagung,” kata Wabup.
Terlebih, saat ini jagung merupakan komoditi yang sudah bisa diasuransikan. Dan kalau ada diantara masyarakat petani yang merasa khawatir bertanam jagung karena faktor hama dan penyakit lainnya, maka petani bisa mengklaim asuransinya.
Selain itu kata Wabup, daerah Pesisir Selatan juga berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak.
“Untuk Sumbar, sebenarnya kekurangan jagung. Itu diimpor dari NTB. Kalau kita lihat penghasil jagung di Sumbar itu hanya tiga kabupaten/kota, salah satunya termasuk Pesisir Selatan. Jadi, kalau kita optimalkan jagung ini, tentu akan menjadi hal yang luar biasa,” ujarnya.
Ketua DPRD Pesisir Selatan, Ermizen bersama Wali Nagari Koto Berapak, Lazuardi menyambut baik kegiatan Food Estate yang diselenggarakan oleh Kodim 0311/Pessel.
Saat ini, masyarakat sudah banyak memanfaatkan lahan pertanian mereka untuk bertanam jagung. Masyarakat tidak selalu fokus menanam padi karena jagung juga menjadi potensi unggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
“Terimakasih pak Dandim. Kami berharap program Food Estate ini sukses di nagari kami,” tuturnya.
hantaran/*
Komentar