PESSEL, hantaran.co – Puluhan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pesisir Selatan dibekali pengetahuan tentang aplikasi Padlet dan Math Solver oleh dosen dari Universitas Negeri Padang (UNP). Diharapkan dengan hadirnya aplikasi ini bisa membantu proses belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Ketua Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Saddam Al Aziz,mengatakan, pandemi Covid-19 memang meninggalkan banyak kebiasaan baru di seluruh sendi kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Kasus Covid-19 yang masih saja naik turun, ikut mengubah pola pembelajaran dari sebelumnya tatap muka langsung (luring) beralih ke daring, bahkan keduanya tergantung situasi.
Menurut Saddam, apabila kondisi ini tetap dibiarkan seperti ini, tentu akan berdampak kepada tujuan dan hasil pembelajaran. Bahkan, siswa akan semakin sulit untuk bisa menyerap pembelajaran karena perubahan pola itu karena aktivitasnya tak terkontrol dengan baik.
Berangkat dari kondi ini sebut Saddam Al Aziz, ia bersama anggota tim Dr. Suherman, Sri Elniati, Trysa Gustya Manda, dan Zulbahri, memperkenalkan Aplikasi Padlet dan Math Solver kepada guru MGMP Matematika SMA Kabupaten Pesisir Selatan.
Aplikasi Padlet kata Saddam merupakan, aplikasi sejenis e-learning berupa papan tulis digital yang berfungsi memanajemen aktivitas belajar siswa. Tidak sekadar untuk mengirim tugas, tetapi dengan Padlet ini guru dapat mengelola kelas, melaksanakan pembelajaran seperti tatap muka di kelas.
“Aplikasi ini sangat ringan dan tidak butuh kuota internet yang banyak. Aplikasi ini dapat dibuka di handphone dan laptop. Padlet memang bukan hal yang baru, namun untuk menciptakan sebuah pembaruan atau inovasi maka Padlet yang dikembangkan ini diintegrasikan dengan aplikasi pembahas soal matematika yang bernama Math Solver, Wolfram Alpha dan Photo Math,” kata Saddam kepada Haluan Minggu (18/9).
Dengan adanya Math Solver ini, siswa dapat dengan mandiri mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatifnya. “Math Solver ini membantu mahasiswa menyelesaikan soal langkah per langkah secara detail,” katanya.
Ditambahkan Sri Elniati, kegiatan pengadian ini sendiri berlangsung secara daring dan secara luring di SMA Negeri 2 Painan. Dimana sudah dilakukan sebanyak tiga kali diantaranya, 11, 18, dan 25 Agustus 2022.
Selanjutnya Trysa Gustya Manda, dan Zulbahri, menjelaskan bahwa dengan aplikasi Padlet membantu guru mengelola dan mendokumentasikan semua aktifitas siswa pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup baik secara daring atau pun luring. Guru dapat juga memantau siswa dalam menggunakan aplikasi math solver ini pada papan tulis digital (Padlet).
Ketertarikan guru terhadap aplikasi-aplikasi pembelajaran lainnya juga disampaikan oleh Zurni Mardian. Ia menyatakan guru MGMP berharap masih ada kegiatan lain yang serupa di tahun berikutnya terkait penggunaan aplikasi pendukung proses belajar mengajar.
Dijelaskan Dr. Suherman, guru sangat mudah menggunakan aplikasi Wolfram Alpha dan Photo Math. Awal kegiatan, masih ada guru yang kekurangan waktu menyelesaikan soal matematika ketika diberikan pre-test. Namun setelah diperkenalkan Wolfram Alpha dan Photo Math dan diberikan post-test, guru terbantu dalam menyesaikannya dengan cepat.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Ka Cabdin) Pesisir Selatan yang diwakili oleh Kasi Kurikulum, Hilma Novialira, menjelaskan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa dalam meningkatkan penerapan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) di sekolah. “TPACK merupakan salah satu prinsip pembelajaran guru profesional di mana guru harus mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran,” katanya didampingi Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Painan, Erisman.
Zurni Mardian, selaku Ketua MGMP Matematika SMA Kabupaten Pesisir Selatan, menyebut, aplikasi Padlet yang terintegrasi Math Solver ini benar-benar sebuah inovasi dalam pembelajaran. Khususnya Math Solver yang sangat membantu guru maupun siswa dalam menyelesaikan soal matematika. (rel)
Komentar