BUKITTINGGI, hantaran.co – Dosen Prodi Kebidanan Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang, kembali melakukan upaya pencegahan stunting melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Program Kemitraan Wilayah (PKW).
Kegiatan pengabdian ini diketuai oleh NS. Lisma Evareny, MPH, dengan anggota Fitrina Bachtar,SST,M.KEB, Siti Khadijah, S.SIT, M. BIOMED, dan DR.Gusnedi,ST,MPH.
Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Kelurahan Sehat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Preventif Stunting Melalu Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi Remaja, Ibu Hamil Pada Keluarga Berisiko Stunting di Kota Payakumbuh”.
Ketua Pengabdian Masyarakat NS.Lisma Evareny, MPH mengatakan, latar belakang kegiatan ini adalah kunci pencegahan dan penanganan stunting di 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK), sehingga perhatian kepada ibu hamil dan balita dibawah 2 tahun dapat lebih terfokus.
Dimana dalam hal ini baik melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif perlu terus diupayakan melalui kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan.
Sanitasi yang baik, air bersih, penyediaan pangan aman dan bergizi, dan yang paling utama pemahaman secara baik serta kepedulian masing masing individu/ masyarakat untuk mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan stunting.
“Untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya stunting diperlukan kerjasama dari berbagai stakeholder terkait, terutama yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan anak,” kata Lisma Evareny di Kampus Poltekkes Kemenkes Padang, Prodi Kebidanan Bukittinggi, Selasa (17/10).
Dikatakannya, stakeholder terkait itu tidak hanya tenaga kesehatan tetapi juga bisa tenaga kader dan perangkat desa. Kader Posyandu dan perangkat desa adalah orang yang dekat dengan masyarakat.
Mereka merupakan perpanjangan tangan petugas kesehatan dalam hal penanganan masalah kesehatan ibu dan anak. Peran mereka sangat strategis untuk dijadikan sebagai pihak yang bisa membantu mengatasi masalah stunting sesuai dengan kapasitasnya masing masing.
Berdasarkan hal tersebut ujar Lisma Evareny, tim pengabdian masyarakat Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi melakukan intervensi kepada kader dan perangkat desa sebagai promotor pencegah dan deteksi dini stunting di wilayah Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh pada tanggal 4 Oktober kemarin.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan unsur organisasi sosial yang diberikan pelatihan, bisa menerapkan ilmu dan pengetahuannya ke masyarakat terutama calon ibu (remaja), ibu baru melahirkan, dan ibu dengan Batita untuk peduli terhadap stunting dan mencegah terjadinya stunting.
Menurut Lisma Evareny, tujuan umum yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah pengabdian, yaitu Kelurahan Tigo Koto Diate Kecamatan Payakumbuh Utara. Pengabdian kepada masyarakat ini berbasis wilayah yang menggabungkan akademisi, komunitas, dan pemerintah setempat.
Adapun manfaat dan hasil kegiatan pengabdian ini adalah terwujudnya peran unsur kelurahan, tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang, tim penggerak PKK, kader, keluarga dan masyarakat yang optimal dalam pelaksanaan KIE dan promosi kesehatan pada 1000 HPK, serta terwujudnya kelompok peduli stunting kelurahan.
“Kemudian terbentuknya komitmen dengan kelurahan untuk gerakan bebas stunting dalam rangka membantu program pemerintah dalam upaya mencegah dan menurunkan kejadian stunting,” tuturnya. Gatot/hantaran.
Komentar