PADANG, hantaran.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang mengimbau warga untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat cuaca ekstrem (hujan-panas) yang tidak menentu.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Padang, Evawestari, SKM. M.Ikom mengatakan kasus DBD cenderung meningkat selama satu bulan terakhir.
“Penyakit non-Covid yang dominan karena cuaca yang tidak menentu ini masih DBD. Dari data Dinkes Kota Padang tercatat selama Januari ada 20 kasus, Februari 19 kasus, Maret 15 kasus, April 24 kasus DBD,” katanya, Selasa (4/5).
Sedangkan untuk kasus terbanyak masih berada di Kelurahan Kuranji, Koto Tangah dan Padang Timur.
“Untuk data per kelurahan belum bisa dibagikan karena pendataan baru selesai tanggal 5 setiap bulannya. Namun rata-rata yang sering terjadi kasus itu di Kuranji dan Koto Tangah, selain itu juga di Padang Timur ada beberapa kasus,” ujarnya.
Dinkes Kota Padang tetap melakukan antisipasi untuk pencegahan peningkatan kasus.
“Antisipasi yang dilakukan, kita (Dinkes Kota Padang) tetap menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media-media yang ada. Kalau sebelumnya bisa langsung, kalau sekarang memanfaatkan sosial media,” tuturnya.
Disamping itu, dikatakannya masing-masing pemilik rumah bertanggungjawab memantau jentik di rumahnya sendiri.
“Tetap pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kita ada istilahnya satu rumah satu jumantik. Mudah-mudahan saja bisa berjalan dan kasus DBD bisa terus ditekan,” jelasnya.
Selain DBD, ia menyebut kerentanan penyakit Ispa, batuk dan influenza pada musim penghujan juga perlu diwaspadai, namun selama pandemi laporan kasus Ispa menurun di Kota Padang.
“Penyakit lain seperti ISPA tidak terlalu berpengaruh pada musim ini, mungkin apakah karena orang takut mengakses layanan kesehatan karena pandemi,” tuturnya.
Menurut Evawestari, pada prinsipnya kondisi pandemi mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Semua puskesmas dan rumah sakit pun, kata dia sudah memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan tentu dengan protokol kesehatannya.
“Dari yang sebelumnya tidak pakai masker, sekarang pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak di layanan-layanan kesehatan,” ujarnya.
Pada masyarakat Kota Padang, ia mengimbau pada musim pancaroba disamping penyakit itu, penyakit menular mungkin saja terjadi, olehkarenanya yang dibutuhkan adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
“Kemudian gerakan 3M+ (Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air dan Mendaur ulang barang-barang bekas. Plus nya Memasang kawat kasa di ventilasi, Memakai kelambu atau baju lengan panjang dan memakai lotion anti nyamuk ketika tidur. Intinya kenersihan lingkungan dan komitmen dengan sanitasi. Dan saat pandemi Covid-19 tetap jalankan prokes, memakai masker dan jangan turun ke leher, mencuci tangan dan mengurangi aktivitas berkumpul,” ujarnya menutup.
(Yesi/Hantaran.co)
Komentar