TANAH DATAR, hantaran.co — Jika berkunjung ke Kabupetan Tanah Datar, tepatnya jalan Imam Bonjol No 41 Piliang, Lima Kaum, wajib singgah di Cafe Kelokopi. Kafe yang berdiri sejak bulan Mei tahun 2019 yang lalu ini menawarkan banyak cita rasa kopi dengan suasana yang nyaman.
Cafe Kelokopi ini awalnya hanya memanfaatkan lokasi garase mobil untuk tempat nongkrong, hingga akhirnya dapat berkembang dan meningkat sampai saat ini. Selain memiliki lokasi yang luas, alasan untuk diangkat nama menjadi Kelokopi karena berasal dari dua kata yaitu kelok yang artinya lokasi ini terletak di dekat belokkan atau tikungan. Sedangkan kata kopi berarti menu utama di cafe ini adalah kopi.
Pendiri cafe ini merupakan saudara yang berjumlah tiga orang, yaitu Adi, Gilang, dan Sutra. Sedangkan karyawan yang bekerja di Cafe Kelokopi juga diambil dari anak daerah atau warga sekitar lokasi yang berjumlah enam orang, yaitu Fiki, Rengga, Isra, Deby, Nabila, dan Mira.
“Awalnya ide ini berasal dari salah seorang pendiri yaitu Gilang, ipar saya sendiri yang bekerja di BUMN Batusangkar. Karena beliau banyak memiliki teman yang berasal dari luar daerah dan sering mencari tempat nongkrong. Apalagi pada tahun 2019 belum banyak tempat nongkrong di Batusangkar, maka didirikan lah Kelokopi ini. Awalnya hanya memanfaatkan garase mobil untuk dijadikan tempat nongkrong, sehingga dapat berkembang menjadi luas seperti saat ini,” kata pemilik Cafe Kelokopi, Adi, kepada Haluan, Jumat (22/10/2021).
Dikatakan Ade, karena karyawan yang bekerja di Cafe Kelokopi bukan dari orang yang berpengalaman dan memiliki potensi dalam bidang ini. Melainkan harus sama- sama belajar dari awal secara otodidak.
“Sejak 2019, Berbagai iven banyak diikuti oleh barista kami, supaya dapat belajar dalam pengolahan kopi dan dapat menambah pengalaman mereka masing-masing,” ujarnya.
Sebagai seorang Barista, Fiki, merasa senang dan menikmati proses belajarnya sejak dari awal menjalani karirnya. Karena selain itu, Barista merupakan ujung tombak selain melihat mesin dan juga ada terdapat forum-forum barista yang sangat luas.
Menu favorit pada kafe ini yaitu ice kelokopi, karena bahan utamanya sendiri terdiri dari gula merah hasil produksi Tanah Datar sendiri, Andelah Muaro Bukik. Sementara bahan kopi yang digunakan yaitu kopi pilihan yang diambil dari Pulau Jawa, karena selain kualitasnya bagus dan harganya juga terjangkau.
“Menu favoritnya adalah ice kelokopi, karena bahan yang kami gunakan berasal dari gula merah, kopi, dan susu kental manis,” tutur Fiki.
Lanjutnya, tahun 2019 telah dua kali diadakan konser musik dari Pekanbaru di Cafe Kelokopi. Karena menurutnya tempat ini layak dan cocok untuk diadakan konser. Selain itu, juga terdapat akustik yang sebelum pandemi diadakan sebanyak tiga kali seminggu, sedangkan saat ini hanya sekali seminggu.
Pengunjung Cafe Kelokopi tidak hanya anak remaja saja, ada juga keluarga dan pejabat serta pegawai banyak yang datang berkunjung ke sini. Selain menikmati menu di sini, mereka juga ada yang melakukan meeting kafe ini. Kafe ini dibuka pukul 10.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Sementara itu, harga minuman kopi sendiri berkisar dari Rp10 ribu sampai Rp22 ribu, dan terdapat 54 macam olahan kopi yang disediakan. Selain kopi juga ada menu lain, seperti berbagai jenis makanan dan minuman non kopi.
Ke depannya, pemilik Cafe Kelokopi ini berharap, kalau bahan baku dari kafe ini semuanya sudah tersedia dari Tanah Datar, tanpa mengambil dari daerah luar. Selain untuk memajukan perekonimian masyarakat, juga dapat meningkatkan potensi dari Tanah Datar sendiri. (*)
Yona/hantaran.co