PADANG, hantaran.co — Keselamatan jiwa masyarakat harus menjadi prioritas di tengah pandemi Covid-19, meskipun keberlangsungan hidup tersebut sama pentingnya dengan menjaga keberlangsungan ekonomi. Kesehatan masyarakat dan keberlangsungan ekonomi harus berjalan seimbang ibarat gas dan rem pada sebuah mobil.
Hal itu dikatakan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, saat membuka Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) secara virtual Rabu (23/9). ”Bahkan, umpamanya diambil skala prioritas yang mana harus didahulukan jika dalam keadaan darurat? Jawabannya jelas dan tegas, dahulukan untuk menyelamatkan jiwa,” kata Ma’ruf Amin.
Perlindungan terhadap keberlangsungan hidup manusia harus menjadi hal utama yang diberikan oleh pemimpin di masa pandemi saat ini. Ma’ruf Amin mengapresiasi keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 NU.
”Atas dasar kemanusiaan, maka keputusan untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama adalah keputusan yang tepat,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar, Prof Ganefri, menyampaikan, untuk di Sumbar edukasi pada masayarakat terkait hidup sehat di tengah pandemi Covid-19 telah dilakukan sejak awal pandemi ini. Bahkan kiai NU diberbagai kesempatan juga memberikan edukasi pada masyarakat.
”Sejak awal, kita mengedukasi masyarakat agar pola hidup sehat. Saat menyampaikan ceramah dan khotbah, kiai NU terus menyampaikan pesan untuk menjaga kesehatan. Bahkan menyampaikan agar menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan,” katanya.
Ganefri menekankan sesuai dengan arahan Wapres, peran kiai di NU, harus mengambil peran dalam mencegah pencebaran Covid-19 ini. Terutama di nagari-nagari yang ada di Sumbar. ”Kami melihat kesadaran masyarakat di daerah (nagari, red) masih kurang. Untuk itu kita akan terus mengedukasi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Ganefri juga menyebutkan penundaan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU adalah keputusan yang tepat. Apalagi sikap dan pertimbangan PBNU yang berlandaskan pada tujuan dasar syariah Islam maqosidus syari’ah. Muktamar ke-34 NU sedianya akan diselenggarakan pada 22 Oktober 2020 diundur menjadi 21 Oktober 2021.
Rais Syuriyah PWNU Sumbar, Hendri, menyebutkan, edukasi yang diberikan juga dengan melakukan aksi nyata dengan menggerakkan masyarakat dalam menggunakan masker. “Gerakan menggunakan masker ini terus kita lakukan pada masyarakat Sumbar,” katanya.
NU menggelar Konbes secara virtual. Konbes yang dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pada beberapa hal prioritas, seperti menjaga keselamatan jiwa masyarakat di tengah pandemi Covid-19, dan mengapresiasi keputusan PBNU untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, yang seharusnya diselenggarakan pada 22 Oktober 2020 menjadi 21 Oktober 2021. Pada konbes NU kali ini, dari PWNU Sumbar juga diikuti Katib, Joben, Sekretrais PWNU Sumbar S. Suleman Tanjung, dan ulama Asasriwarni.
hantaran.co
Komentar