Viral di Medsos, Aipda Aksan Sebut “Polri Sarang Mafia”

MAKASSAR, hantaran.co – Seorang anggota kepolisian Aipda Aksan di Sulawesi Selatan menjadi viral di media sosial usai mengunggah video berisi pengakuannya tentang sejumlah keburukan di dalam tubuh Polri.

Dikutip CNN Indonesia, ia menyampaikan pengakuan tersebut ditujukan langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Izin Jenderal, saya Aksan, anggota Satbinmas Polres Tana Toraja. Menyampaikan kepada bapak, bahwa tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri,” kata Aksan dalam video yang tersebar tersebut.

Menurut Aksan, ada sejumlah hal yang harus dibenahi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Salah satunya adalah mengenai rekrutmen dan jenjang karir personel.

“Pertama, masuk polisi harus bayar, kedua, mau pindah harus bayar, yang ketiga mau jadi perwira juga harus bayar. Jadi bagaimana ke depannya Polri kalau harus bayar,” ucapnya lagi.

Aksan menyebut, pola itu sangat berpengaruh kepada kualitas personel Polri yang bakal direkrut.

Aksan juga mengatakan tidak sedikit atasan di Polri mengajari hal yang tidak baik. Dia juga menyebut banyak pimpinan yang korup.

“Kemudian, rata-rata pimpinan yang ada di bawah bukan mengajari kami ke jalan yang bagus malah mengajarkan kami ke jalan yang tidak benar. Contohnya, mereka memangkas DIPA dan uang BBM, uang makan dan lain sebagainya,” ujarnya.

Diketahui, Aipda Aksan merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Bonggakaradeng, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dia mengaku baru saja dimutasi dari Polres Palopo.

Setelah itu, ia membuat video berisi curhatannya hingga viral di media sosial.

“Saya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja, karena saya membongkar perbuatan Kapolres Palopo saat itu, AKBP Alfian Nurnas yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo, BBM dan lain sebagainya,” ucapnya lagi.

Polda Sulsel mengaku sudah mengetahui video tersebut. Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Agoeng Kurniawan mengaku tengah menyelidiki lebih lanjut.

“Iya, sementara ini anggota lagi selidiki itu,” ujar Agoeng.

hantaran/rel

Exit mobile version