PADANG, hantaran.co — Target penerima vaksin Covid-19 di Sumbar terus diperluas ke kalangan ibu hamil dan pelajar. Selain menarget lebih kurang 20 ribu ibu hamil untuk disuntik vaksin, pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan pelajar diharapkan dapat mempercepat dimulainya kembali proses belajar mengajar (PBM) tatap muka secara penuh.
Pencanangan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil berlangsung di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M Djamil Padang, Kamis (19/8). Kegiatan ini dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Sumbar Harneli Bahar Mahyeldi.
Direktur SDM, Pendidikan, dan Umum RSUP Dr. M Djamil Padang, Dovy Djanas, mengatakan, Sumbar terpilih sebagai salah satu dari enam daerah di Indonesia untuk memulai vaskinasi bagi ibu hamil. Nantinya, program vaksin bagi ibu hamil ini juga akan dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota dengan target 20 ribu ibu hamil.
“Hari ini di RSUP M. Djamil sudah ada 160 ibu hamil yang divaksinasi. Selain itu kami berikan layanan pemeriksaan USG gratis bagi yang divaksin ini,” kata Dovy, Kamis (19/8/2021).
Dovy mengatakan, dengan adanya pencanangan vaskinasi bagi ibu hamil secara nasional, diharapkan dapat menghilangkan keraguan masyarakat selama ini soal keamanan vaksin bagi ibu hamil. Menurutnya, program vaksinasi juga termasuk upaya dalam melindungi ibu hamil dari paparan Covid-19.
“Jangan ada ketakutan lagi, karena negara tentu menjamin dan tidak akan menyesengsarakan rakyat. Malah ini dilakukan untuk melindungi ibu hamil. Sebab, hampir 45 persen ibu hamil yang terpapar Covid-19, membutuhkan rawatan intensif atau perawatan di ICU,” katanya lagi.
Pada dasarnya, kata Dovy, semua jenis vaksin dimungkinkan untuk disuntikkan kepada ibu hamil. Namun untuk saat ini, jenis vaksin yang digunakan di Sumbar adalah vaksin merek Sinovac. Efek samping vaksin tersebut, katanya, akan sama seperti yang dirasakan oleh penerima vaksin lainnya.
Dovi menambahkan, untuk proses vaksinasi bagi ibu hamil, dimulai dengan tahapan pemeriksaan kondisi fisik ibu dan kondisi kandungan, yang seluruhnya diawasi oleh tenaga profesional. Vaksinasi sendiri hanya diberikan kepada ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 12 minggu dan di bawah 33 minggu.
“Penting sekali dilakukan skrining, untuk mengetahui apakah kondisi ibu hamil memungkinkan untuk divaksin atau tidak. Kami menyediakan pendampingan dari bidan dan dokter. Kegiatan ini adalah ikhtiar bersama, sebab beberapa waktu ini terjadi lonjakan kasus pada ibu hamil,” katanya lagi.
Senada dengan Dovy, Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengatakan bahwa vaksinasi bagi ibu hamil adalah ikhtiar untuk mengantisipasi tidak terjadinya penularan Covid-19 di kalangan ibu hamil. “Ini demi keselamatan ibu dan bayi. Setelah ini, target kita agar RSUD dan Puskesmas di daerah juga melakukan vaksinasi bagi ibu hamil dan target bisa tercapai,” katanya.
Ada pun Ketua TP-PKK Sumbar Harneli Bahar Mahyeldi dalam kesempatan yang sama mengimbau, agar para ibu hamil segera menjalani vaksinasi, agar bayi sehat dan angka kematian ibu hamil bisa ditekan.
“Jangan ragu dan jangan terpengaruh oleh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Vaksin sudah terbutki ampuh dan tidak akan memberikan gejala atau efek yang buruk,” katanya.
Vaksinasi Pelajar
Sementara itu, vaksinasi bagi pelajar dengan usia 12 hingga17 tahun juga terus dikebut oleh pemerintah daerah di Sumbar, yang salah satunya dimaksudkan agar bisa segera menggelar PBM tatap muka kembali. Sumbar sendiri menargetkan jumlah penerima vaksin di kalangan usia 12 hingga 17 tahun sebanyak 589.723 orang.
“Vaksinasi adalah upaya meningkatkan imun agar tidak mudah terpapar Covid-19. Setelah siswa divaksin, diharapkan sekolah tatap muda akan diizinkan sehingga kualitas pendidikan tetap terjaga,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi, saat meninjau vaksinasi siswa di SMA N 1 Batang Anai Padang Pariaman, Kamis (19/8).
Selain itu, ia menambahkan, pemberian vaksin juga akan diberikan untuk civitas perguruan tinggi, seperti mahasiswa dan dosen. Sehingga, kekebalan komunal di Sumbar bisa segera tercapai. Mahyeldi juga mendorong seluruh kabupaten/kota untuk segara menyuntikkan vaksin yang sudah tersedia. Pemprov Sumbar sendiri siap mendistribusikan tambahan dosis vaksin jika ketersediaan di daerah mulai menipis.
“Saat ini stok vaksin di Sumbar mencapai 200 ribu dosis, yang bisa didistribusikan secepatnya ke daerah yang membutuhkan. Kalau vaksin di daerah kurang, langsung minta lagi. Kita segera distribusikan,” katanya.
Berdasarkan data yang tertera pada vaksin.kemenkes.go.id, hingga Kamis 19 Agustus 2021, tercatat realisasi vaksinasi Covid-19 di Sumbar sudah mencapai 15,36 persen atau 677.087 orang untuk dosis pertama, dan 7,35 persen atau 368.224 orang untuk dosis kedua. Ada pun total target penerima ialah 4.408.509 orang. (*)
Riga/hantaran.co
Komentar