Tukang Ojek yang Sudah Bau Tanah Ini Cabuli Siswa SDLB di Pessel

tukang ojek cabuli sdlb

Pelaku pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur dan berkebutuhan khusus saat diamankan di Mapolres Pessel.

PESSEL, hantaran.co- Jajaran Reserse Kriminal Polisi Resort Pesisir Selatan (Polres Pessel), mengamankan seorang pelaku yang diduga hendak mencabuli anak berkebutuhan khusus. Pelaku bekerka sebagai tukang ojek dan sudah bau tanah alias gaek dengan umur (61).

Diketahui, aksi pelaku tersebut sempat direkam kamera handphone warga pada Kamis (10 Februari 2022), sekira pukul 13.00 WIB. Kemudian viral di sejumlah media sosial dan WhatsApp grup.

“Benar, pelaku adalah seorang oknum tukang ojek berinisial “M” (61), Laki-laki, suku Minang, berdomisili di Salido, Kecamatan IV Jurai, Pessel. Pelaku kami amankan atas percobaan cabul terhadap anak berkebutuhan khusus,” ujar Kasat Reskrim AKP Hendra Yose pada wartawan di Painan.

Dugaan sementara, kata Kasat, pelaku berniat melancarkan aksinya di sebuah pondok kosong di kawasan Bukit PDAM Painan. Namun, aksi pelaku diketahui warga dan akhirnya gagal.

“Pelaku menjemput korban ke sekolah. Kemudian melancarkan aksinya dengan modus pura-pura mengantarkan korban pulang ke rumah,” ucapnya lagi.

Sebelumnya, korban sempat menolak untuk diantarkan pulang oleh pelaku. Namun, pelaku tetap memaksa dengan berbagai iming-iming dan akhirnya korban menurut saja.

Hingga kini, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Pelaku terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda sesuai undang-undang yang berlaku.

Selain hendak melakukan percobaan asusila terhadap anak di bawah umur, kepada Polisi pelaku mengaku juga pernah melakukan aksi yang sama di tempat yang berbeda sebanyak 5 kali.

“Berdasarkan keterangan yang kami terima, pelaku sudah melakukan aksinya sebanyak 5 kali. 4 kali di sebuah pondok dekat kawasan Pelabuhan Panasahan Painan, dan yang terakhir di Bukit PDAM Painan. Sekarang unit PPA masih mendalami kasus tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, video singkat berdurasi sekitar 00.28 detik tersebut viral di sejumlah media sosial dan grup WhatsApp. Dalam rekaman itu, terlihat seorang tukang ojek membawa seorang anak berpakaian sekolah masuk kesebuah pondok kosong bersama motornya.

Kemudian dalam video itu, terdengar suara seorang wanita separuh baya mempertanyakan keberadaan tukang ojek di pondok kosong bersama seorang anak kecil yang merupakan siswi SDLB tersebut.

Setelah wanita itu menegur, sang tukang ojek tampak panik dan gugup menjawab pertanyaan wanita tersebut. Kemudian dengan gerak-gerik mencurigakan tukang ojek pergi meninggalkan lokasi.

Terkait kejadian itu, Kapolres Pessel AKBP Sri Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Hendra Yose menghimbau, para orang tua dan tenaga pendidik agar lebih hati-hati dan waspada ketika melepas anak-anak mereka.

“Apalagi dalam antar jemput sekolah, orang tua dan guru harus benar-benar menitipkan anaknya pada orang terpercaya. Jika diwakilkan pastikan orang tersebut bisa kita percayai. Jangan lengah dan tetap dalam pengawasan,” tuturnya.

Menurutnya, anak-anak pada usia labil mesti dalam pengawasan yang ketat dari orang tua dan para guru. Sebab, secara emosional mereka belum matang cara berpikir hingga berujung menjadi korban pelecehan dan lain sebagainya.

“Jangan sampai lengah. Sebagai orang tua harus memperhatikan segala hal yang terjadi dengan anak-anak kita. Jangan sampai orang-orang jahat merugikan masa depan anak-anak kita. Hal ini mesti menjadi perhatian kita bersama,” katanya mengingatkan.

(Okis/Hantaran.co)

 

Exit mobile version