Tidak Digembok, Pagar Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok Ternyata Hanya Dikaitkan Pakai Tali

rumah dinas ketua dprd kabupaten solok

SOLOK, hantaran.co—Pemerintah Kabupaten Solok dikagetkan dengan beredarnya kabar rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok digembok. Bahkan untuk memastikan isu tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Edisar beserta tim mendatangi rumah tersebut.

Namun, sesampai di lokasi pintu gerbang ternyata terbuka.  Bahkan pintu rumah dinas juga terbuka lebar.

“Kami datang ke sini mendengar kabar rumah dinas Ketua DPRD Kabupaten Solok digembok. Faktanya ternyata tidak ada penggembokan. Bahkan pintu rumah pun terbuka,”ucap Edisar, pada media Senin (2/8).

Ia menjelaskan, pihaknya sudah mengkonfirmasi kepada kepada Sekretaris Dewan (Sekwan) tidak ada penggembokan seperti isu yang disebar.

“Saya sudah kroscek ke semua termasuk petugas Satpol PP yang berjaga, jadi tidak ada yang digembok. Jadi kata-kata digembok ini saya rasa tidak tepat,”kata Edisar.

Dikatakannya, rumah tersebut juga sudah lama tak ditempati. Tetapi tetap dijaga karena merupakan aset Negara.

“Tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Lagian rumah ini sudah tidak ditempati,”kata Edisar.

Lebih lanjut disampaikannya, tidak menutup kemungkinan adanya upaya atau skenario yang membuat resah masyarakat dengan kabar tersebut.

“Bisa saja ini skenario. Meski begitu saya tetap mengimbau media agar tetap berimbang. Cek dan kroscek jangan asal membuat berita yang bikin gaduh,”ujarnya.

Ia juga mengingatkan, agar tidak membawa-bawa nama bupati solok terkait kabar tersebut.

“Jangan ada yang memperkeruh suasana. Apalagi membawa -bawa nama bupati. Saya tegaskan tidak ada yang digembok dan apalagi mengaitkannya dengan perintah bupati itu tidak benar,”tuturnya.

Dari kunjungan ke rumah dinas tersebut, tidak ada terlihat gembok. Hanya ada paku yang dililit tali yang gunakan sebagai penyangga kunci gerbang. Bahkan, tali rafia tersebut sudah lapuk dan mudah putus.

Hal ini disampaikan oleh petugas Satpol PP Zulkanedi yang bertugas menjaga rumah tersebut.

Dikatakannya, tali tersebut digunakan untuk penyangga pagar karena kunci yang rusak.

“Iya itu digunakan untk penyangga pagar karena kuncinya rusak,”kata Zul.

Ia juga menyampaikan, sejak siang hari ia berada di rumah dinas tersebut tidak menemukan ada orang yang ingin masuk ke dalam.

“Yang jelas sejak siang saya di sana sampai menjelang maghrib tidak bertemu dengan orang yang ingin masuk,”ucap Zul yang piket menjaga rumah dinas tersebut.

Kabar penggembokan tersebut menguatkan dugaan adanya upaya membuat resah masyarakat oleh oknum tertentu.  Bahkan keresahan itu juga disampaikan Bupati Solok Epyardi Asda beberapa waktu lalu kepada media.

Dikatakannya, saat maju menjadi bupati ia lebih mengutamakan kepentingan warganya dari pada kepentingan pribadi oknum pejabat. Sehingga hal tersebut diduga membuat oknum tersebut merasa terganggu.

Bahkan Epy  meminta kepada masyarakat Kabupaten Solok mendoakannya agar ia dan keluarganya dijauhkan dari orang yang berniat jahat.

“Saya mohon doa masyarakat agar Kabupaten Solok ini tetap aman. Doakan saya agar dijauhkan dari orang-orang yang ingin berniat jahat kepada saya dan keluarga. Mari kita bangun Kabupaten Solok bersama-sama,”tuturnya.

(Rivo/Hantaran.co)

Exit mobile version