PADANG, hantaran.co — Proses pembangunan jalan tol di Sumbar, utamanya di sesi Padang-Sicincin, masih terkendala masalah pembebasan lahan. Hingga kini, lahan yang telah bebas baru mencapai 8,23 km dari total ruas sepanjang 36,6 km. Padahal, Presiden Joko Widodo meminta agar pembangunan seluruh jalur pada Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) dapat rampung secepatnya demi kepentingan ekonomis bagi masyarakat.
Direktur Proyek PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Ruas Tol Padang-Sicincin, Marthen Robert Singal, mengatakan, sampai saat ini proses pembangunan JTTS di Sumbar masih terus berjalan di atas lahan yang telah dibebaskan. Hingga pertengahan Mei tahun ini, pengerjaan fisik jalan di lahan yang telah bebas telah mencapai 40,27 persen.
“Laporan pembangunan seksi Sicincin-Padang sampai dengan saat ini untuk real prestasi fisik sudah 40,27 persen,” ujar Marthen kepada Haluan, Rabu (20/5/2021).
Marthen mengakui, kendala dalam pembangunan jalan tol di Sumbar saat ini masih berkutat dengan pembebasan lahan. Hal ini kemudian juga berdampak pada proses pengerjaan konstruksi yang harus menyesuaikan berdasarkan lahan yang telah dibebaskan.
Selain itu, sambung Marthen, karena pembebasan lahan yang berlangsung terpisah-pisah, turut menyebabkan akses menuju ke lokasi pembangunan mesti menempuh jarak yang lebih jauh dan sulit. Sehingga, kendaraan yang akan difungsikan untuk mendukung pengerjaan pembangunan juga terpaksa menggunakan kendaraan berukuran kecil.
“Karena pembebasan lahan yang tidak menerus atau terputus-putus, maka akses jalan ke lokasi pekerjaan harus muter-muter melewati jalan-jalan desa, sehingga hanya bisa menggunakan alat angkut material berkapasitas kecil. Ini mengakibatkan biaya pelaksanaan juga jadi lebih tinggi,” ujarnya lagi.
Ada pun kendala lainnya, kata Marthen, adalah pengaruh cuaca di Sumbar yang sedang dalam musim penghujan. Menurutnya, curah hujan yang tinggi turut berakibat pada pengerjaan terkait tanah yang tertunda karena harus menunggu tanah dalam kondisi kering.
Marthen menyebutkan, untuk seksi Padang-Sincinci sendiri, lahan yang telah dibebaskan sudah mencapai 22,39 persen, atau sepanjang 8,23 km dari total rencana pembangunan sepanjang 36,6 km. Ia pun meminta agar pembebasan lahan dapat selesai paling tidak pada September nanti, agar target pembangunan tidak ikut tertunda.
“Untuk target selesai 100 persen pada seksi Padang Sicincin, mungkin pada akhir tahun 2022. Itu jika pembebasan lahan juga selesai 100 persen pada akhir September 2021 ini,” ujarnya lagi.
Selain itu, Marthen menambahkan, pihaknya masih berencana untuk melakukan pengalihan fokus pembangunan ke ruas jalan tol di luar Sumbar. Itu dapat terjadi jika sebelum Juli mendatang sudah tidak ada lagi lahan pembangunan yang dapat dibebaskan oleh lembaga terkait yang berwenang dengan pembebasan lahan. “Rencana pemindahan alat itu bisa terjadi jika tidak ada lagi pekerjaan yang akan dilaksanakan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy ketika dimintai keterangan terkait telah sejauh mana progres pembangunan jalur tol di Sumbar menyatakan, untuk saat ini pembebasan lahan dan pembangunan jalan masih terkonsentrasi di ruas tol Padang-Sicincin. “Masih progress Padang-Sicincin,” ucap Audy lewat pesan singkat kepada Haluan.
Sebelumnya, Presiden RI, Jokowi, melakukan peninjauan atas pembangunan JTTS ruas pengumpan Pekanbaru-Bankinang, yang nantinya akan terhubung ke Sumbar. Dalam kunjungan itu, Jokowi mendorong percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), termasuk ruas pengumpan di Sumbar.
“Ini berada di (jalan tol seksi) Pekanbaru-Bangkinang dan nantinya akan terhubung ke arah Padang. Konstruksi jalan tol Pekanbaru-Bangkinang ditargetkan dapat selesai pada Desember 2021 Ini Sudah berjalan kurang lebih 40 kilometer, dan kita harapkan progresnya makin hari makin panjang.,” ucapnya.
Menurut Jokowi, kehadiran JTTS tersebut nantinya akan memperkuat akses antara daerah dan akan meningkatkan mobilitas orang dan barang/jasa terutama pada sektor ekonomi dan industri. Hal ini katanya akan berdampak pada kenaikan nilai produk-produk lokal.
Jokowi berpendapat, nilai produk-produk lokal, seperti di Riau dan Sumatra Barat, akan ikut naik seiring adanya mobilitas yang tinggi. Sehingga, akan berdaya saing dengan produk-produk yang berasal dari luar negeri. “Produk-produk yang ada baik di Provinsi Riau dan di Padang, nantinya akan memiliki daya saing yang baik, terutama dalam rangka bersaing dengan produk-produk dari negara lain,” katanya lagi.
Jokowi menyebutkan, untuk jalan tol sesi Pekanbaru-Bangkinang sendiri, akan dibangun sepanjang 40 kilometer. Sampai saat ini, proses pembangunan sudah mencapai 65,60 persen, dan untuk pembebasan lahan telah mencapai 60,70 persen. Ia menargetkan, jalan tol tersebut selesai pada Desember 2021 dan akan terhubung dengan ruas jalan tol di Sumatra Barat. (*)
Darwina/hantaran.co
Komentar