PADANG, hantaran.co – Hasil survei dari POLSTRA Research & Consulting menunjukkan bahwa Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menempati posisi teratas, dalam kapasitas 17 figur dengan 7 aspek kapasitas kepemimpinan politik, yang dinilai layak menjadi Gubernur 2024.
Direktur Eksekutif POLSTRA Research & Consulting, Yovaldri Riki Putra, memaparkan bahwa mahyeldi menempati posisi pertama dengan elektabilitas 7,15 persen, disusul Wakil Gubernur Audy Joinaldy 7,06 persen, dan posisi ketiga Bupati Dharmasraya, Sutan Riska 6,92 persen.
Yovaldri Riki Putra mengatakan, hasil tersebut sesuai dengan temuan survei POLSTRA yang menunjukkan latar belakang kepala daerah masih menjadi pilihan publik saat mempertimbangkan calon pemimpin Gubernur.
“Mayoritas responden 43,62 persen responden menilai latar belakang kepala daerah lebih tepat menjadi gubernur 2024. Sedangkan wakil gubernur 22,34 persen responden menilai latar belakang akademisi lebih tepat, disusul latar belakang birokrat (19,15%) dan latar belakang Kepala daerah (19,15%),” katanya, Minggu (28/2) malam.
Kemudian, juga mengukur penilaian responden terhadap kapasitas 17 figur dengan 7 Aspek Kapasitas kepemimpinan politik, di antaranya, visi & intelektulitas, kemampuan mengelola krisis, rekam jejak, karakter & integritas, kemampuan komunikasi, kemampuan mengambil keputusan dan kemampuan mengelola birokrasi.
“Total rata-rata nilai 7 aspek kapasitas, dari 17 figur yang dinilai, ditemukan lima besar figur nilai tertinggi, yaitu Mahyeldi Ansharullah (7,15%), Audy Joinaldi (7,06%), Sutan Riska (6,92%), Genius Umar (6,86%) dan Mulyadi (6,80 %),” katanya.
Sementara itu, Peneliti Utama POLSTRA Research. & Consulting, Dr. Hardi Putra Wirman menyampaikan, secara umum sebanyak 53,09 persen responden menilai baik kinerja 1 tahun kepemimpinan Gubernur Mahyeldi dan Wagub Audy.
“Secara kuantitatif, salah satu hal yang menjelaskan penilaian baik itu adalah kinerja pada aspek infrastruktur, aspek pengelolaan anggaran, dan aspek sumber daya aparatur yang diberi penilaian baik oleh mayoritas responden,” ujarnya.
Sedangkan dalam aspek regulasi, katanya, responden lebih banyak memberikan penilaian tidak baik untuk kinerja Mahyeldi – Audy dalam hal perbaikan ekonomi masa pandemi COVID-19 dan penanganan COVID-19 di Sumbar.
“Temuan ini berkaitan erat dengan temuan pada Aspek Kepemimpinan, dimana 55,32 persen responden menilai kemampuan mengelola krisis dan manajemen konflik Mahyeldi-Audy tidak baik. Tidak hanya itu kinerja dalam hal ketersediaan lapangan pekerjaan mayoritas responden menilai tidak baik, yaitu 70,2 persen responden,” ujarnya lagi.
Untuk diketahui, survei POLSTRA Research & Consulting dilakukan pada 15 – 24 Februari 2022 dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan dalam mengambil sampel untuk dijadikan responden pada survei ini adalah tokoh dan ahli yang dinilai memiliki tingkat aksesibilitas pengambilan data dan penilaian, serta kategorisasi lintas bidang keilmuan dan profesi.
Latar belakang responden survei berasal dari kalangan akademisi, pengamat/peneliti, partai politik, ormas/LSM, aktivis mahasiswa, profesional, budayawan, pengusaha, praktisi pemerintahan hingga wartawan. Data setiap responden di verifikasi dengan ketat melalui platform teknologi baru guna menjaga dan menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei.
Maksud dan tujuan survei ini adalah mengukur kinerja 1 tahun Mahyeldi-Audy dalam memimpin Sumbar serta mengukur kapasitas figur potensial calon Gubernur 2024 mendatang. (*)
Fardi/hantaran.co
Komentar