Sumbar Waspada Karhutla di Tengah Kemarau

Kemarau

Tim gabungan tengah melakukan upaya pemadaman api di lahan sawit yang terbakar di Jorong Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjung Mutiara. RAHMAT HIDAYAT

AGAM, hantaran.co — Sekitar 6,5 hektare (ha) lahan sawit di Nagari Persiapan Kapeh Darussalam, Kabupaten Agam kembali terbakar, Senin (22/2/2021). Di tengah musim kemarau, potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) patut diantisipasi sedini mungkin. Terlebih, sejauh ini sudah 12 titik api skala medium terpantau di Sumbar.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten, Agam M Lutfi, mengatakan, cuaca panas disertai angin menjadi penyebab utama kebun sawait di atas lahan gambut Jorong Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjung Mutiara kembali terbakar.

“Kami dapat informasi api kembali menyala pada Minggu 21 Februari sekitar pukul 18.00 WIB. BPBD Agam bersama Satpol PP Damkar pun menurunkan anggota untuk memadamkan api,” kata Lutfi kepada Haluan.

Lutfi menjelaskan, proses pemadaman oleh tim gabungan yang juga didukung oleh pihak Polsek Tanjung Mutiara dan pemilik lahan, masih berlangsung hingga sore. Beberapa waktu lalu, sebutnya, kebakaran lahan di tempat yang sama juga pernah terjadi.

“Lahan ini milik Datuak Rang Kayo Bungsu. Awalnya terbakar dua hektare, lalu pada 21 dan 22 februari 2021 kebakaran meluas lagi dan bertambah 1,5 hektare. Lalu juga ada lahan milik Jarot seluas 3 hektare yang juga terbakar. Kami tetap mengimbau agar warga bijak dan tidak membakar lahan sembarang. Terlebih sekarang sedang kemarau,” ujarnya lagi. 

Di sisi lain, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Sumbar Yozarwardi kepada Haluan mengatakan, bahwa potensi karhutla memang mungkin terjadi karena pengaruh cuaca yang panas dalam beberapa waktu terakhir.

“Kita selalu memantau titik api ini lewat aplikasi sipongi. Sejauh ini, terdapat 12 titik api skala medium, atau dapat dikatakan zona kuning, yang mempunyai potensi 35-75 persen kejadian karhutla. Artinya masih pada tingkat kepercayaan rendah. Namun sejauh ini, belum terpantau titik api zona merah di Sumbar,” ujar Yozawardi.

Ia merincikan, sebanyak 12 titik api skala medium itu tersebar di Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota, serta Kota Padang. Namun hingga Senin (22/2/2021), pihaknya mengaku baru menerima informasi kejadian karhutla di daerah Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

“Hari ini kejadian di sana. Kami sudah kerahkan polisi kehutanan, dibantu TNI/Polri di Kabupaten Agam untuk memadamkan api. Oleh karena itu, meskipun yang 12 titik di Sumbar ini masih tergolong medium, kita tetap harus siaga agar karhutla tak sampai terjadi,” katanya lagi.

Guna mengantisipasi potensi karhutla, sambungnya, Dishut Sumbar masih terus melakukan patroli ke daerah-daerah rawan karhutla seperti Kabupaten Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Pasaman Barat, Dharmasraya, Pasaman, dan Kabupaten Agam.

“Kami juga minta bupati dan wali kota agar intens menyampaikan kepada warga masing-masing, agar menghentikan kegiatan membakar lahan dengan sengaja. Sebab, suhu udara saat ini sedang panas dan sangat berisiko memicu karhutla,” ucapnya. (*)

Darwina/Dayat/hantaran.co

Exit mobile version