BUKITTINGGI, hantaran.co – Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan gelar Festival Talempong Pacik dan Panen Karya, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), tingkat pelajar SD/MI dan SMP/MTS se-Kota Bukittinggi dan Digitalisasi Pendidikan, bertajuk “Sikolah Bukittinggi Baralek Gadang“.
Kegiatan Festival diikuti ratusan pelajar seluruh Kota Bukittinggi di bawah bimbingan Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang yang semarak berlangsung semarak di gerbang Budaya Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) Simpang Kangkung, Kamis 22 Juni 2023 lalu.
Sikolah baralek gadang ini menjadi magnet warga Bukittinggi. Ribuan warga menyaksikan kebolehan para Pelajar SD dan SMP yang dilatih selama satu bulan terakhir. Selain itu juga disediakan 10 ribu lapek bugih hasil olahan pelajar.
Walikota Bukittinggi, Erman Safar mengapresiasi festival talempong pacik dan panen karya, proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) pelajar SD/MI dan SMP/MTS ini. Dimana memang dalam visi dan misinya, Wako juga mengupayakan bagaimana mengenalkan budaya Minangkabau kepada generasi penerus sejak dini.
Program ini kata Erman Safar memang sedikit memaksakan,tuk dari kecil sudah harus kenal budaya. Karena tidak ada artinya tulisan ABS SBK kalau tidak ada implementasi dalam kesenian, kehidupan dalam berinteraksi sosial, tanda kita anak-anak Minangkabau kota Bukittinggi tentunya.
“Penanaman nilai agama dan budaya sejak dini, akan menjadi landasan dan dasar bagi mereka untuk menghadapi masa depan. Dengan festival ini menjadi bukti bahwa Bukittinggi semakin siap menjadi kota pariwisata. Semua ekosistem wisata sudah siap menerima kunjungan wisatawan,” ujar Wako.
Sementara sekretaris disdikbud Bukittinggi Jeki menjelaskan, festival talempong pacik dan panen karya, Proyek Penguatan Profil Pancasila (P5) pelajar SD/MI dan SMP/MTs se kota Bukittinggi dan digitalisasi pendidikan ini merupakan wujud nyata dari visi menciptakan Bukittinggi Hebat berlandaskan Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah, yang diimplementasikan dalam bentuk memainkan alat music tradisional minangkabau.
“Sebanyak 680 pelajar berhasil memainkan alat music talempong dan alat music lainnya. Proyek Profil Penguatan Pancasila merupakan implementasi kurikulum merdeka. Kami komitmen mengubah pelajar secara mandiri, pelajar diberi kebebasan dalam belajar mewarisi nilai nilai pancasila. Sementara itu digitalisasi kita lakukan dalam rangka meningkatkan pelayan public khususnya pendidikan,” ujar Jeki.
Zn/hantaran.co
Komentar