Selama 2021, Ratusan Bencana Landa Agam, Kerugian Miliaran

bencana agam 2021

Ilustrasi bencana alam

AGAM, hantaran.co – Sepanjang tahun 2021 ini, tercatat ada ratusan bencana alam yang melanda Kabupaten Agam, dengan total kerugian miliaran rupiah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Muhammad Lutfi AR merincikan, dari data yang dimiliki pihaknya ada 242 bencana alam yang melanda Agam sepanjang tahun ini hingga sekarang. Sedangkan kerugiannya, Rp. 1.734.410.000.

“Bencana alam tersebut terjadi di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Agam. Artinya, terjadi di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Agam,” ujar Muhammad Lutfi kepada harian haluan pada Jumat (17/12).

Muhammad Lutfi menjelaskan, adapun jenis bencananya yakni, banjir, pohon tumbang, longsor, angin kencang, orang tenggelam, jalan amblas, hingga kebakaran lahan.

Dikatakan Muhammad Lutfi, dari 16 total kecamatan di Agam, kecamatan yang paling sering terjadi bencana yakni, Baso sebanyak 54 kali dan Kamang Magek sebanyak 53 kali, yang didominasi angin kencang.

“Untuk kecamatan paling rendah yaitu, IV Koto sebanyak 4 kali, dan Banuhampu 5 kali terjadi benca alam sepanjang tahun ini. Sedangkan kecamatan lainnya masing-masing di atas 10 kali,” sebutnya.

Muhammad Lutfi mengakui, daerah Agam merupakan salah satu daerah rawan bencana di Sumbar. Selain angin yang kencang, daerah Agam juga sering dilanda banjir dan longsor. Apalagi ketika hujan seringkali mengguyur di wilayah itu.

“Maka kami selalu mengimbau agar masyarakat selalu tetap waspada, terutama di daerah rawan bencana, untuk meminimalisir risiko. Baik kerugian materi atau jiwa,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Fraksi PBB, Hanura dan Berkarya DPRD Agam, Noveri Edios mengingatkan, terkait Agam termasuk salah satu daerah rawan bencana di Sumbar, dengan bukti tercatat adanya ratusan bencana yang terjadi di Agam sepanjang tahun ini, agar pemerintah daerah (Pemda) cepat tanggap lagi terkait bencana tersebut.

“Pemda harus cepat tanggap lagi. Kemudian, mempersiapkan peralatan terkait penanggulangan bencana, karena Agam ini rawan bencana,” katanya.

Noveri Edios mengatakan, masalah bencana alam ini harus ditanggapi srius oleh Pemda. Memang bencana tidak bisa dihindari, namun antisipasi dini sebelum terjadi hendaknya harus dilakukan.

“Jangan setelah terjadi bencana, Pemda belum siap dalam penanggulangannya, karena peralatan tidak ada atau belum lengkap,” katanya.

 

(Peri/Hantaran.co).

 

 

Exit mobile version